Rumah panggung erat kaitannya dengan penyesuaian kondisi alam, pencermatan topografi menjadi hal utama yang diperhitungkan dalam membuat rumah berjenis panggung.
BACA JUGA:Elva Hartati Daftar 4 Parpol, Mian ke PDI Perjuangan
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Meri Sasdi: Kita Pastikan Terus Berinovasi
Banjir, gempa dan gangguan hewan liar, menjadi beberapa faktor keamanan dalam pertimbangan utama didirikannya rumah panggung.
Rumah panggung memiliki ketinggian yang cukup saat banjir melanda.
Pun juga terhadap gangguan hewan liar, rumah panggung bisa dikategorikan sangat aman dari ancaman hewan buas.
Sedangkan untuk terjadinya gempa yang sering melanda wilayah Indonesia, rumah panggung memiliki ketahanannya tersendiri.
BACA JUGA:Daftar ke Hanura dan NasDem, Meriani Juga Cari Cawagub
BACA JUGA:Survei MSCI, Helmi Ungguli Rohidin Sebagai Gubernur Bengkulu
Jarang sekali ditemukan rumah panggung yang rusak saat terjadi gempa, baik itu gempa tektonik yang disebabkan patahan lempengan, maupun gempa vulkanik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Berdasarkan pengalaman langsung penulis saat berada di rumah panggung.
Ketika terjadi beberapa kali gempa bumi, rumah panggung hanya mengalami goyangan goyangan seperti terayun.
Kesatuan yang kuat antara tiang dan balok yang saling mengait, menjadikan rumah panggung tidak retak dan rubuh sewaktu terjadi guncangan.
BACA JUGA: Hari Ini, Seluruh Desa Diminta Gerakkan Aksi PSN Serentak
BACA JUGA:Telegram Blast Soal Bantuan PKH Ini Sesat, Jangan Diikuti!
Rumah panggung telah membuktikan ketahanan dan keawetannya.