RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Rumah Panggung, merupakan kearifan lokal yang hampir hilang.
Warisan Nenek Moyang yang kian jarang kita jumpai.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab semakin langkanya "penampakan" rumah panggung, yakni gaya hidup praktis yang berkembang pesat di masyarakat.
Modernisasi membuat sebagian besar orang jadi malas ribet, enggan naik turun tangga pada rumah panggung.
BACA JUGA:World Water Forum ke-10, Peluang Indonesia Belajar Peran Teknologi Atasi Perubahan Iklim
BACA JUGA:BI Rate Naik, Bank Sentral Antisipasi Dampak Kondisi Global
Disamping juga bahan dasar berupa kayu yang semakin sulit didapat.
Dibalik sulitnya memperoleh bahan baku rumah panggung pada saat ini, tentu saja tidak terlepas dari berbagai aktivitas perambahan hutan yang marak terjadi.
Perambahan berupa pembalakan, ataupun pembukaan kawasan perkebunan.
Di mana untuk pembukaan area perkebunan dalam skala besar, biasanya dilakukan oleh berbagai Perusahaan, selain juga dilakukan oleh perorangan yang sifatnya terbatas.
BACA JUGA:Jaga Kamtibmas, Polisi Bagikan Sembako
BACA JUGA:Catat Riwayat Pemadaman Untuk Laporan ke Pusat. Begini Aksi Warga NP - Ulok Kupai
Kelangkaan rumah panggung merupakan hal yang cukup disayangkan.
Sebab warisan leluhur yang satu ini memiliki berbagai keunggulan dari sisi keamanan maupun arsitektur.
Para pendahulu memiliki banyak pertimbangan, pengkajian dan filosofi dalam membuat rumah panggung, yang tentu saja, sebagai suatu kearifan lokal.