MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Sejak peristiwa serangan Buaya yang menewaskan seorang warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko.
Aktivitas warga mencari lokan dan ikan di sungai itu terhenti total.
Warga yang biasa memanfaatkan Sungai Selagan untuk sumber perekonomian, masih trauma pasca kejadian tersebut.
"Selama ini aliran sungai Selagan sudah menjadi tempat sebagian besar warga masyarakat Desa Tanah Harapan dan Desa Tanah Rekah untuk mengais rejeki, mulai dari memancing, menjaring ikan dan mecari lokan," kata Ketua BPD Tanah Harapan, Atral.
BACA JUGA:Kantongi Restu PDI Perjuangan, Ihsan Fajri Maju Pilbup Benteng
BACA JUGA:Seleksi JPTP, Ini Pesan Sekdaprov Bengkulu
Namun, katanya, pasca kejadian itu.
Ketakutan dan kekhawatiran warga berdampak pada perekonomian sebagian besar warga.
Dan saat ini, segala bentuk aktivitas warga di sungai Selagan terhenti karna mereka ketakutan keberadaan buaya yang terus mengancam keselamatan mereka.
Padahal sungai Selagan itu merupakan bagian dari nadi perekonomian warga sekitar.
Bukan hanya sebagai tempat mencari lokan dan ikan.
BACA JUGA:Salurkan Bantuan, Wagub Rosjonsyah Pantau Rumah Warga Terdampak Abrasi di Seluma
BACA JUGA:Pusing Berat Badan Naik Usai Lebaran! Ini 7 Rekomendasi Minuman yang Ampuh Pangkas Berat Badan
Sungai Selagan juga menjadi akses mengeluarkan TBS kelapa sawit hasil perkebunan mereka menggunakan kapal.
Atral meminta kepada pihak berwenang agar secepatnya mengambil tindakan untuk mengevakuasi predator mematikan itu dari sungai selagan.