Dimulai 4 hingga 16 April 2024. Secara nasional, operasi ini bakal melibatkan tidak kurang dari 155.165, termasuk TNI/Polri dan pemerintah.
Khusus di ruas jalur lintas barat Sumatera yang rerata berada di bibir pantai. Untuk di wilayah Bengkulu Utara, beberapa titik rawan kecelakaan patut diwaspadai.
Titik rawan itu mulai dari ruas jalan abrasi di wilayah Kecamatan Air Napal, selain terdapat titik jalan bergelombang lantaran kontur tanah yang labil.
BACA JUGA:Konflik Timur-Tengah, Rentan Picu Lonjakan Harga BBM
BACA JUGA:Sektor Wisata Jadi Sumbu Ekonomi Setiap Masa Liburan
Keberadaan longsor, harus menjadi cermatan pemudik. Polisi juga mengimbau, agar moda angkutan sudah tidak beroperasi lagi, sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan.
Badan jalan yang praktis berada di atas laut, pada beberapa titik tikungan juga patut diwaspadai di wilayah Kecamatan Batiknau.
Termasuk juga ruas alternatif, eks jalinbar yang hingga kini kemelut statusnya yang belum usai. Juga menjadi titik rawan kecelakaan lalulintas.
Belum lama ini, sebuah dump truk warna merah, terjun bebas ke arah laut. Titik rawan lainnya juga ada di sepanjang jalinbar di wilayah Putri Hijau.
BACA JUGA:Hari Pertama Kerja Batas Akhir Penyerahan Berkas Seleksi JPTP
"Salah satu fungsi pos pam adalah memfasilitasi informasi bagi pemudik, mengawasi area pantau, agar diambil langkah cepat ketika terjadi potensi kemacetan di ruas utama," Lambe memungkas.
Kejahatan konvensional yang berpotensi terjadi selama musim mudik diantaranya seperti pencurian ternak, pencurian kendaraan bermotor, aksi pencurian dengan pemberatan atau curat, termasuk juga aksi pencurian dengan kekerasan atau curas di jalanan. (*)