Merupakan buah dari rangkaian percobaan yang cukup panjang dengan 2 kali uji yang mengikutsertakan 12 relawan.
BACA JUGA:AWAS! 5 Ciri Penyakit Ini Bisa Diawali Dengan Kaki Bengkak Termasuk Masalah Jantung
BACA JUGA:Sempat Longsor Lagi, Jalan Lintas Bengkulu Utara - Lebong Kembali Lancar
Diketahui, saat uji tahap pertama, para peneliti melakukan evaluasi terhadap efek kongnitif manusia atau seseorang dipengaruhi oleh kurangnya waktu tidur.
Pada tahap ini, peserta atau relawan yang berpartisipasi hanya diberikan waktu untuk tidur, tidak lebih dari 5 jam.
Hal.ini dilakukan secara berulang selama 3 hari, sebelum melakukan rangkaian evaluasi dan pengkajian.
Kemudian, untuk tahap berikutnya atau pada uji kedua.
BACA JUGA:Baju Lebaran Kena Noda Membandel. Ini 5 Cara Menghilangkan dan Membersihkannya
BACA JUGA:Selain Mengobati Liver. Berikut Ini, 5 Manfaat Daun Meniran Bagi Kesehatan
Para peneliti melakukan kajian penilaian terhadap risiko atau efek kurang tidur secara menyeluruh dan hipoksia.
Dalam rangkaian uji ini, para relawan yang berpartisipasi, tidak diberikan kesempatan untuk tidur semalaman secara total denga di letakkan pada lingkungan hipoksia.
Selanjutnya, ketika pagi hari, setiap relawan yang menjadi partisipan dalam kedua uji ini.
Diminta untuk melakukan 7 kegiatan penugasan yang dilakukan dalam kondisi istirahat dan juga melakukannya ketika bersepeda.
BACA JUGA:Halal Bihalal, Menjunjung Tinggi Tradisi Luhur Budaya Adi Luhung
BACA JUGA:Pilwakot, Giliran DPC Demokrat Kota Bengkulu Buka Penjaringan. Ini Jadwalnya..
Sembari melakukan kegiatan yang ditugaskan itu, para peserta diminta untuk menganalisa atau menilai tingkat kantuk serta perasaan yang dialami sebelum tugasnya selesai.