Kedua tes tersebut memberikan hasil yang menunjukkan terjadi kenaikan kinerja kognitif saat peserta usai bersepeda yang dilakukan selama 20 menit.
Dikatakan oleb para peneliti dalam uji ini bahwa alasan menggunakan kegiatan dengan intensitas sedang sebab olahraga dengan intensitas tinggi bakal mendorong stres hingha membawa efek negatif.
Menurut Castello, olah gerak tubuh mampu mendorong aktivitas kinerja kognitif dengan meningkatkan sirkulasi darah otak dan oksigenas.
BACA JUGA:Halal Bihalal, Menjunjung Tinggi Tradisi Luhur Budaya Adi Luhung
BACA JUGA:Pilwakot, Giliran DPC Demokrat Kota Bengkulu Buka Penjaringan. Ini Jadwalnya..
Walaupun, kata dia, olah gerak tubuh ini dilakukan di lingkungan yang tingkat oksigenya rendah.
Para relawan yang berpartisipasi itu, tetap mampu melaksanakan tugas kognitif lebih baik bila dibandingkan ketika istirahat dalam kondisi serupa.
Penelitian ini juga mempeihatkatkan kerja kognitif manusia tak bergantung sepenuhnya pada area prefrontal vortek (PFC) di otak.
Demikianlah hasil penelitian ilmiah yang dipaparkan dalam artikel radarutara.bacakoran.co kali ini.
BACA JUGA:Api Obor, Lestarikan Budaya, Syiar Agama Memaknai Idul Fitri
BACA JUGA:Jajaki Koalisi Partai Politik Dalam Pilkada. Begini Sikap Golkar Bengkulu
Semoga dapat menambah pengetahuan tentang pola hidup sehat terutama untuk tetap menjaga kualitas dan daya kinerja otak agar tetap maksimal dan prima.
Dengan begitu, diharapkan agar kita tetap produktif dalam situasi yang sulit, sekalipun kurag tidur.
Semoga bermanfaat dan dapat membantu dalam aktivitas keseharian kita. (*)