Tujuannya untuk memenuhi aset gim 2D dan 3D dengan tema budaya Indonesia. Aset itu kemudian akan disimpan pada aplikasi berbasis web, sehingga dapat dimanfaatkan para pembuat gim Indonesia dalam mengembangkan aplikasi gim.
Sedangkan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Ditjen PEN Kemendag) menggandeng PT Telkom, Tbk demi percepatan pengembangan industri gim nasional. Dirjen PEN Didi Sumedi mengungkapkan, pihaknya akan mempromosikan karya gim pengembang nasional ke mancanegara melalui perwakilan perdagangan di kedutaan besar.
"Industri gim nasional harus inovatif dengan situasi pasar agar bisa mengisi kekosongan yang tidak dimiliki negara lain. Kita harus bisa menuangkan sesuatu yang tidak ada di negara-negara lain, misalnya mengangkat cerita-cerita kearifan lokal kita yang sangat banyak ke dalam gim," kata Didi.
BACA JUGA:Pelabuhan Berkelas Dunia Ada di Makassar
BACA JUGA: Jaminan Pupuk Bersubsidi Cukup
Deputy EVP CX & Digitization Telkom Fauzan Feisal mengatakan, melalui Indigo dan Nuon Digital Indonesia (Nuon), kedua pihak berencana mempersiapkan lebih banyak usaha rintisan gim yang mampu bersaing di pasar dunia. Program inkubasi disiapkan meliputi pendanaan, bimbingan, fasilitas dan akses permodalan bagi startup yang terpilih.
Sumber : Indonesia.go.id