RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Cuaca di laut yang tengah ekstrem, membuat transportasi kapal menuju Enggano dan sebaliknya, termasuk rute lainnya yang wajib dijujug kapal perintis, ditunda.
Usai penundaan pada 11 Maret 2024, lantaran terkait persiapan administrasi, perbekalan hingga Bahan Bakar Minyak atau BBM.
Rencana layar Kapal Perintis yang tahun ini dilayani oleh MH Thamrin yang diketahui sudah tiba di Dermaga Pulau Baai, 10 Maret, kembali urung dilkaukan pada 12 Maret lalu.
Cuaca di tengah laut dengan ombak yang ganas, menjadi musabab urungnya kapal pengganti Sabuk Nusantara atau Sanus 52 itu, kembali mengurungkan niat layarnya.
BACA JUGA:Hak Anak Pasca Perceraian Harus Diperhatikan
BACA JUGA: Pertamina Kurangi Pasokan BBM, Termasuk Pertalite?
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu, M. Israyadi, SH, MH, tak menampik kembali ditundanya jadwal pelayaran MH Thamrin kemarin itu.
Dia berujar, jika situasi normal dengan kondisi ombak laut yang bersabahat, keberangkatan kapal ke Enggano, direncanakan Senin, 12 Maret 2024, sore Pukul 17.00 WIB.
"Tapi ditunda, karena kondisi cuaca laut yang membahayakan bagi pelayaran," ujar Israyadi, kemarin.
Kerja pelayaran perintis itu, Kapal MH Tharin akan menuju trayek R5 dengan rute pelabuhan Pulau Baai - Enggano.
Dari Enggano akan melanjut menuju Linau di Kabupaten Bintuhan. Dari Linau, kapal akan melanjut lagi menuju Enggano dan kembali bertolak menuju Pulau Baai.
BACA JUGA:Jadi Ketua DPRD, 3 Penilaian Ini Berlaku Bagi Kader Golkar
BACA JUGA:DPRD Provinsi Dukung Penataan DDTS, Tetap Perhatikan Aspek Ini
Untuk diketahui, sesuai dengan fungsinya yang menjadi program pemerintah untuk memberikan aksesibilitas masyarakat kepulauan.
Armada perintis yang menjadi obyek anggaran subsidi itu, pakem kerjanya lebih fokus pada kondisi cuaca laut dan layanan rute.