BACA JUGA: AWAS! Jangan Sampai Terjerat Kasus Hukum, Desa Harus Lakukan Ini
BACA JUGA:Pilkades Serentak 2025, Pj Kades Harus Siapkan Ini...
Kondisi itu, disebab faktor cuaca panas. Curah hujan yang sangat rendah, berimbas ke tanaman pisang dan berimbas ke produksi.
Susanto saat itu bahkan berujar dalam harap, jadwal KM MH Thamrin, tidak molor. Karena saat ini sama sekali tidak ada layanan transportasi dari dan menuju Enggano.
"Termasuk penerbangan perintis juga belum ada kejelasan," sambungnya memungkas.
Pantauan di lapangan, molor gegara sistem lelang kegiatan yang bermasalah, berimbas langsung pada masyarakat yang akan menuju ke wilayah Enggano.
Ninda salah seorang mahasiswi S2, mengaku sangat menunggu kehadiran armada perintis dari dan menuju Enggano.
BACA JUGA: Sosialisasi Proyek Balai Mentok Gegara Status Jalan dan Batubara
BACA JUGA:Jalinbar Ketahun Steril Dari Pungli, Ini Alasan Eks Jalinbar Urai Jadi Jalur Utama
Perempuan yang tengah menyelesaikan pendidikan magister dengan pembidangan jurnalistik itu, tengah berkepentingan kembali ke Enggano untuk melengkapi data-data penelitiannya.
"Iya, sempat nunggu di Pulau Baai lama, ehh gak taunya belum berangkat 1 Maret ini. Nangis aku tadi, karena mo ngejar penelitian, trus sidang," ungkapnya saat diwawancara.
Dia berharap, Dirjen Hubla Kemenhub mempercepat proses lelang kegiatannya. Karena persoalan moda transportasi dari dan menuju salah satu pulau terdepan Indonesia ini, merupakan persoalan yang serius.
"Mana ga serius. Karena untuk nuju ke sana kan cuma bisa via laut dan udara. Saya berharap, pemerintah lebih respek dalam persoalan ini," ungkapnya, memungkas. (*)