Tolok ukurnya, saat itu, termasuk ketika ditanyai soal kondisi keberadaan pasokan kebutuhan pokok sampai dengan pasokan energi di wilayah yang berada di tengah laut tersebut.
Dia bilang, kebutuhan sembako masih aman. Begitu juga dengan BBM, seperti pertalite dan solar.
BACA JUGA: Antrean di SPBU, Ternyata Ini Persoalannya
BACA JUGA:Awal Maret, Kejari Bakal Tetapkan Tersangka Korupsi RSUD Mukomuko
Kondisi pasokan itu didapati usai menelpon manajemen SPBU yang menyampaikan pasokannya aman sampai pelayanan kapal kembali normal.
Untuk diketahui, satu-satunya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di Enggano berada di wilayah Desa Malakoni.
Dia juga mengatakan, KMP Pulo Tello saat ini sudah melakoni pemeliharaan wajib rutin tahunan atau docking yang bakal memakan waktu lebih kurang 3 pekan.
"Dockingnya sejak 23 Februari kemarin, setelah mengangkut logistik Pemilu," terangnya.
Pantauan RU, docking kapal swasta itu, tidak dilakukan di Jakarta. Tapi di sebuah galangan kapal yang berada di sekitaran Dermaga Pulau Baai.
BACA JUGA: INFO Penting! Razia Kendaraan 14 Hari Dimulai Senin
BACA JUGA: Kapolri Beri Delapan Arahan pada Rapim Polri 2024
Kepastian waktu operasi layanan transportasi laut, diterangkan Susanto menjadi sangat penting. Tidak hanya soal moda layanan publik semata.
Keberadaan layanan khusus itu, mengait pada salah satu kegiatan keekonomian masyarakat Enggano di sektor pertanian.
Sektor yang kini sudah bisa dibilang menjadi kegiatan ekonomi utama Enggano yakni produksi pisang.
Camat Susanto bilang, dalam sepakannya saja, produksi pisang di wilayahnya tidak kurang dari 70 ton.
Masih untung, di tengah kusut soal transprotasi laut, produksi pisang memang sempat anjlok, jelas Susanto.