Secara geografis bandar ini sebenarnya sangat ideal bagi sebuah pelabuhan.
Pasalnya, selain terletak di sebuah teluk, tempat bermuaranya sungai, juga nisbi terlindung dari angin dan gelombang ombak besar. Di depannya terdapat tiga buah pulau.
Tetapi justru pulau-pulau itu sangat mengganggu pelayaran masuk menuju bandar tua itu.
Sejarawan Belanda, de Graaf, pernah mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan ketika hendak mendarat ke Aceh, setelah pelayarannya dari Malaka.
Kapal yang ditumpanginya kandas di perairan Aceh. Graaf mencatat kisah itu:
BACA JUGA: Mau jadi Sultan! Ini 4 Cara Menabung Emas Fisik yang Dapat Anda Lakukan
BACA JUGA:Industri Pengolahan Penopang Ekonomi Nasional
“Adapun kami yang berlayar dengan kapal Dragon itu, saat menuju Kerajaan Aceh, tetapi kapal kami kandas di karang-karang Pouloway, tetapi kami dapat menyelamatkan diri dengan perahu kami dan berdayung masuk ke Sungai Aceh. Waktu kemudian kami hendak kembali ke Batavia, nyaris celaka lagi.”
Mudah diduga, kata Pouloway yang disebutkan oleh de Graaf tentu merujuk pada keberadaan Pulau We yang berada di sisi utara Banda Aceh di Pulau Sumatra.
Bandar Padang
Sumatra Barat, khususnya di Kota Padang terdapat dua badar laut. Yang pertama terletak di muara Sungai Batang Arau, yaitu Bandar Muaro, sedangkan yang kedua terletak di Teluk Bayur, yaitu Bandar Emmahaven.
BACA JUGA:Mendorong Produk Pangan UMKM Berkualitas
BACA JUGA: 7 Caleg Incumbent Pertahankan Kursi, 4 Wajah Baru Muncul di Dapil 4 Bengkulu Utara
Merujuk artikel Gusti Asnan yang berjudul Pelabuhan-pelabuhan Kota Padang Tempo Doeloe disebutkan, Bandar Muaro di masa VOC masih bisa jadi tempat bersandar bagi kapal-kapal bermuatan hingga 200 ton.
Bandar ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pelabuhan alami, yang mulai dikembangkan serius oleh VOC dengan menambahkan berbagai fasilitas mulai akhir abad ke-17.
Sepanjang sejarahnya, di sini telah dilakukan beberapa kali perbaikan dan penambahan panjang dermaga. Perbaikan dan penambahan yang paling penting dilakukan di tahun 1850?an dan 1870?an.