RADAR UTARA - Sebanyak 4 ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dicoret dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Akibatnya keputusan itu, akses jalan ke sejumlah provinsi di Sumatra pun gagal di bangun di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
PT Hutama Karya (Persero) selaku kontraktor menegaskan, pihaknya akan mengikuti arahan prioritas pemerintah dan akan berfokus pada percepatan penyelesaian JTTS Tahap I dan II.
"Dasar dari pelaksanaan PSN adalah Permenko yang secara berkala akan terus diperbarui," kata Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (9/11/2023).
Adapun sejumlah ruas JTTS yang keluar dari jajaran proyek prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu antara lain:
- Tol Rantau Prapat-Kisaran, Tol Langsa-Lhokseumawe, Tol
- Lhokseumawe-Sigli, dan Tol Dumai Sigambal-Rantau Prapat.
"Adapun sesuai Perpres No. 131 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Ruas-ruas tersebut masuk ke dalam pembangunan ruas JTTS Tahap III dan IV. Adapun detail kelanjutan pembangunannya menunggu kesepakatan dengan pemerintah," imbuhnya.
Saat ini, Hutama Karya tengah fokus terhadap penyelesaian JTTS Tahap I sepanjang 965 km. Proyek-proyek ini ditargetkan bisa rampung pada Semester I tahun 2024 mendatang.
Selain itu, Hutama Karya juga tengah mengerjakan JTTS tahap II, diantaranya ruas tol Betung-Tempino Jambi Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino (34 km). Dengan skema Dukungan Konstruksi (Dukon), dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km). Jika diakumulasikan, jalan tol garapan Hutama Karya yang akan terhubung mencapai ±1.030 km.
Sejumlah strategi percepatan juga dilakukan untuk menyelesaikan pembangunan JTTS. Dimulai dari penerapan digitalisasi konstruksi pada saat perencanaan, hingga tahapan pembangunan fisik jalanan.
Sebagai tambahan informasi, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada beberapa proyek pembangunan yang didepak dari daftar proyek strategis nasional (PSN). Beberapa proyek itu merupakan pembangunan ruas-ruas Tol Trans Sumatera.
"Ada 4 proyek yang dihentikan karena memang belum mulai dan belum ada dikeluarkan APBN. Itu seluruhnya dikeluarkan dari PSN karena proyeknya antara offtaker dan financial-nya belum closing," ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023) lalu.
Di sisi lain, ada berapa proyek strategis nasional (PSN) yang memiliki beberapa perubahan mekanisme. Misalnya, pembangunan Jalan Tol Jambi-Rengat yang juga masuk ke ruas JTTS. Ruas ini mengalami perubahan pembiayaan karena mendapatkan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai Rp 23 triliun. (**)