Peresmian PSN di Enggano Era Presiden Baru
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si-Radar Utara/ Doni Aftarizal-
BENGKULU, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Peresmian Proyek Strategis Nasional (PSN) di Enggano, yang awalnya ditargetkan dapat diresmikan Presiden Joko Widodo tampaknya tidak bisa direalisasikan.
Pasalnya dalam pengerjaan PSN pada salah satu pulau terdepan di Indonesia tersebut, sempat terkendala sehingga diprediksi pengerjaannya baru tuntas pada saat era kepemimpinan Presiden RI yang baru.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si mengatakan, sejauh ini PSN di Enggano, berupa pembangunan jalan trans Enggano masih berlangsung.
"Di mana pengerjaannya dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu," ungkap Tejo.
BACA JUGA:16 PSN Baru Dibangun tanpa Membebani Keuangan Negara
BACA JUGA:Mengebut PSN Transportasi, Tulang Punggung Konektivitas Antarwilayah
Menurut Tejo, pembangunan tersebut total jalan sepanjang 32,82 Kilometer (KM), dan 7 unit jembatan ditargetkan rampung atau tuntas dalam tahun ini.
"Kita pun meyakini dapat tuntas tepat waktu, mengingat saat ini yang sudah tuntas itu sekitar 13,5 km. Hanya saja sebelumnya sempat ada kendala dalam proses pembangunan, yakni pada pengiriman material," kata Tejo.
Dilanjutkan Tejo, dalam pengiriman yang dimaksud tongkang pengangkut sempat tenggelam. Namun persoalan itu telah diselesaikan pihak terkait.
"Memang dalam PSN di Enggano itu memiliki resiko tinggi, termasuk dari sisi pengiriman material. Tapi tenggelamnya tongkang sudah diasuransikan, dengan melakukan penggantian tongkang," beber Tejo.
BACA JUGA:Gerakan PSN Berhasil Turunkan Kasus DBD di Mukomuko
BACA JUGA: RPJPD 2025-2045 Provinsi Bengkulu, Jadi Pijakan PSN Masa Mendatang
Tejo menambahkan, dengan kejadian itu berdampak pada kelancaran pengerjaan. Maka dari itu kemungkinan peresmian trans Enggano yang direncanakan dapat dilakukan pada periode berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo, tidak bisa dilakukan.
"Kelihatannya tetap di Presiden yang baru. Kami berharap masi pak presiden Jokowi yang hadir, tapi melihat situasi yang ada, kelihatannya presiden baru yang akan meresmikannya nanti," sesal Tejo.