SEATER atau Single-passenger Electric Autonomous Transporter merupakan alat transportasi elektrik otonom untuk kapasitas satu penumpang.
Kendaraan itu didesain dapat beroperasi secara mandiri atau otonom tanpa pengemudi di sebuah kawasan khusus atau kawasan tertentu.
Salah satu keunggulan SEATER yaitu aplikasi layanan mobilitas permintaan atau mobility on demand service.
“Jadi dengan aplikasi itu, kita bisa membuat pengguna memakai layanan SEATER berdasarkan permintaan, yaitu menggunakan aplikasi di handphone,” kata Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Roni Permana Saputra dalam keterangannya dikutip dari laman BRIN Jakarta, Jumat (16/2/2024).
BACA JUGA:Golkar dan Gerindra Kejar-kejaran, Demokrat Diprediksi Berikan Kejutan di Dapil 2
BACA JUGA: Nilai Ekspor Indonesia Januari 2024 Capai US$20,52 Miliar
Pada live Talkshow Bisaan Bangga, Kamis (15/2/2024) Roni mencontohkan, pengguna bisa meminta layanan penjemputan dengan men-scan barcode tertentu di penjemputan.
Kemudian SEATER menjemput dan menghampiri pengguna di lokasi penjemputan secara otonom. “Pengguna juga bisa memilih lokasi tujuan untuk diantar ke mana dengan kendaraan otonom ini,” tambahnya.
SEATER memiliki kemampuan untuk bernavigasi atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus dikemudikan.
“SEATER mempunyai kemampuan untuk memetakan lokasi operasinya, kemudian merencanakan jalur yang akan dilalui. Kemudian mengendalikan pergerakannya untuk mengikuti jalur tadi, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya,” jelas Roni.
BACA JUGA: Mengeksplorasi Pasar Baru, Mendongkrak Ekspor
BACA JUGA: Membuka Isolasi Daerah Pedalaman
Hal yang paling ditonjolkan dari inovasi SEATER, lanjut dia, adalah kendaraan otonom yang lebih ekonomis dengan optimasi desain dan menghasilkan produk yang lebih potensial untuk dipasarkan.
SEATER memiliki beberapa keunggulan dari sisi sistem penggerak berbasis motor listrik, sehingga tidak memiliki emisi gas buang.
“Kemudian keunggulan lainnya, yaitu sistem kendali otonom yang dikembangkan, sehingga memungkinkan peningkatan kenyamanan serta keamanan dalam berkendara,” terang Roni.