Secara bersamaan, Kementerian ESDM bersama Kementerian BUMN dan PLN juga menyiapkan strategi pada program yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan efisiensi pada penyediaan tenaga listrik.
Menurut Jisman, program konversi pembangkit diesel ke gas (gasifikasi) ini akan memberikan manfaat yang besar bagi negara dan juga memenuhi kebutuhan dalam negeri. Melalui gasifikasi, penggunaan BBM dapat dikurangi sekaligus meningkatkan energi bersih.
BACA JUGA: Selangkah Menuju Indonesia Terang 100%
BACA JUGA: Melanjutkan Kebangkitan Industri Pariwisata Indonesia
"Program gasifikasi ini direncanakan menyasar 27 Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan kapasitas total sekitar 2.269 MW," ujar Jisman.
Dari 27 PLTMG itu, terdiri atas 25 PLTMG eksisting yang telah beroperasi dengan total 999 MW, 1 PLTMG dalam tahap kontruksi dengan total 120 MW, dan 1 PLTMG Kluster Huadi dalam tahap perencanaan dengan total 1.150 MW.
Merujuk penjelasan Jisman, program gasifikasi ini dikelompokkan di antaranya menjadi Kluster Kalimantan, Kluster Sulawesi-Maluku-Huadi, Kluster Nusa Tenggara, Kluster Papua Utara dan Kluster Papua Selatan.
Kementerian ESDM terus memonitor progres pelaksanaan proyek dan mengoordinasikan kebutuhan gas oleh PLN yang akan bertambah seiring selesainya proyek gasifikasi pada PLTMG tersebut secara bertahap mulai Desember 2024 hingga akhir 2026.
BACA JUGA: Mendongkrak Kinerja Industri Manufaktur di 2024
BACA JUGA: Indonesia Gandeng Vietnam Jadi Pemain Lobster Dunia
Kebutuhan Meningkat
Seiring dengan pelaksanaan Program Gasifikasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat pada 2023, porsi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik lebih besar dibandingkan untuk ekspor, dengan persentase mencapai 68,2 persen.
"Gas ini sendiri untuk kebutuhan domestik makin lama makin besar dan tren ekspor juga makin menurun dari tahun ke tahun," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, saat konferensi pers "Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024" di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta.
Selama 2023, realisasi penyaluran gas bumi untuk domestik sebesar 3.745 british thermal unit per day (BBTUD).
Sementara untuk ekspor, porsi gas bumi sebesar 1.749 BBTUD. Adapun pemanfaatan gas untuk domestik paling besar ialah pada sektor industri, yang mencapai 1.515,8 BBTUD atau sekitar 40,5 persen dari porsi pemanfaatan gas bumi untuk domestik.
BACA JUGA:Sukseskan Pemilu 2024. Ini Pesan Kakan Kemenag Mukomuko Untuk Jajarannya...