MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Ini informasi penting bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko melalui UPTD Pengairan Daerah Irigasi (DI) Manjunto.
Agar cepat turun ke lapangan untuk mencari solusi penyebab kecilnya debit aliran air irigasi khusunya di BP8 kiri.
Kecilnya debit aliran air di jaringan irigasi itu, mengakibatkan ratusan hektar sawah milik petani setempat tidak bisa digarap dan ditanami padi sawah pada musim tanam satu tahun 2024.
"Ratusan hektar sawah di Lubuk Sanai terancam gagal tanam. Penyebabnya air irigasi sangat minim, sehingga tidak bisa membajak sawah. Sementara bibit sudah siap tanam. Kami minta kepada pihak pengelola irigasi untuk mencarikan solusi," harap Abu Kemar, warga Lubuk Sanai.
BACA JUGA:Gandeng Media dan Pelajar, KPU Ajak Masyarakat dan Generasi Milenial Sukseskan Pemilu 2024
BACA JUGA: Capaian Target Investasi Tahun 2023, Mukomuko Unggul
Senada juga disampaikan Rusman, petani setempat. Bibit padi yang ia semai, kini tetancam tidak bisa ia tanam. Hal itu disebabkan air yang bersumber dari irigasi tidak mencukupi.
Jika pun dipaksakan tanam. Maka dipastikan akan banyak ancaman hama. Sebelum hal buruk terjadi, ia sangat berharap supaya petugas pengairan yang berwenang segera turun tangan mencari penyebab yang kecilnya aliran air irigasi.
"Saya minta tolong supaya petugas pengairan cepat turun. Karena air irigasi benar-benar sangat minim. Kasihan petani kalau sempat gagal tanam," demikian Rusman.
BACA JUGA:Bawaslu Warning Caleg Tidak Boleh Kampanye Pada Masa Tenang
BACA JUGA:Dinas Pertanian Kaget, Lahan Cetak Sawah Ditanami Sawit
Hingga berita ini dirilis, Kepala UPTD Pengairan DI Manjunto belum dapat dikonfirmasi terkait penyebab kecilnya aliran air irigasi di BP8 kiri. (*)