Sejarah Pulau Onrust, dari Benteng hingga Tempat Karantina Wabah

Sabtu 03 Feb 2024 - 17:14 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

Mengungkap Sejarah

Ekskavasi terbaru dilakukan pada 8-22 November 2023 lalu dengan memanfaatkan teknologi pemindaian georadar. 

Tujuannya untuk mengungkap keberadaan benteng, jalan masuk dan keluar pulau di masa lampau, serta batas-batas bastion atau menara pengawas pada benteng pertahanan di Onrust mengacu kepada peta buatan JW Heydt buatan 1744.

Kegiatan tersebut dipimpin arkeolog senior dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta, Candrian Attahiyat. 

BACA JUGA: Mie Gomak, Spaghetti dari Toba

BACA JUGA: Menikmati Keindahan Pulau Kamaro Dengan Mitos yang Melegenda

Ia telah tiga kali melakukan penelitian di Onrust, yakni pada 1981, 1995 dan 2023. 

Objek yang diteliti merupakan struktur sisa fondasi benteng besar peninggalan kolonial Belanda pada tahun 1600-an. 

Fondasi benteng pertahanan tersebut terletak di susunan tanah paling bawah, sementara di atasnya ada sekitar tiga lapisan konstruksi yang dibangun pada dekade lain.

Benteng pertama di Pulau Onrust dibangun pada 1656 dengan bentuk persegi empat dan hanya dilengkapi dua bastion dengan courtine yang tidak panjang. 

BACA JUGA: Menghitung Cuan Hilirisasi Industri Sawit

BACA JUGA: Daya Saing Digital Indonesia

Benteng awal ini dibongkar dan diperluas menjadi bangunan benteng besar secara bertahap dimulai pada 1671. 

Kemudian, benteng besar ini digambarkan dalam peta buatan Heiydt berbentuk segi lima dengan bastion pada masing-masing sudutnya. 

Para arkeolog telah menemukan sisa bangunan dan fondasi sisi utara, sisa struktur benteng, fasilitas umum, dan temuan lepas. 

Adapun ukuran ketebalan benteng mencapai 2 meter. 

Kategori :