Sejarah Pulau Onrust, dari Benteng hingga Tempat Karantina Wabah

Sabtu 03 Feb 2024 - 17:14 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Ini 9 Khasiat Temulawak Bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA: Anda Wajib Tau. Ini Cara Membersihkan Tanki Air Hingga Terbebas dari Bau dan Berlumut

Dari temuan ekskavasi, terlihat fondasi benteng tidak hanya dari batu dan karang, tetapi juga dari kayu. 

"Kami mendapatkan hasil ketebalan benteng ini 1,5-2 meter. Kami juga mendata kembali tiga bastion yang baru terungkap," ungkap Candrian seperti diberitakan Antara.

Kendati demikian, arkeolog Universitas Indonesia berusia 76 tahun ini memastikan semua hasil penelitian yang mereka dapatkan akan diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk diarsipkan dan pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut.

Wisata Sejarah

BACA JUGA: Menghitung Cuan Hilirisasi Industri Sawit

BACA JUGA: Daya Saing Digital Indonesia

Penelitian ekskavasi arkeologi ini merupakan salah satu bentuk persiapan Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan Pulau Onrust sebagai pusat wisata edukasi sejarah atau eduwisata. 

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Iwan H. Wardhana, data dan fakta sejarah yang didapat adalah modal utama untuk menjalankan eduwisata Pulau Onrust kini dan di masa depan.

Untuk itu, pemerintah berkomitmen tidak melakukan pemugaran terhadap bangunan-bangunan sarat sejarah di Pulau Onrust sebagaimana rekomendasi dari tim ahli arkeologi untuk tujuan pelestarian. 

Tapi sebagai gantinya pemerintah dalam desain perencanaan bakal mengemas tampilan Pulau Onrust dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi berbasis digital, metavers dan virtual reality.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 2022 lalu telah menetapkan kawasan tersebut sebagai Museum Arkeologi Onrust dan dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. 

BACA JUGA:Waspada Jamur di Kaca Mobil, Segera Cuci Mobil Setelah Kehujanan

BACA JUGA:Wajib Coba!! Berikut 6 Tips Agar Mobil Hemat Bahan Bakar

Setahun usai ditetapkan sebagai museum, data kunjungan menunjukkan bahwa minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara terhadap sejarah kolonial Belanda terhitung tinggi.

Kategori :