BACA JUGA:Nasib Oknum Guru Asusila Mulai Digarap BKPSDM Bengkulu Utara
Karenanya, ongkos perjalanan menggunakan armada kapal laut pelat merah ini, lebih murah ketimbang kapal penyeberangan milik swasta.
Layakanya yang dilakukan oleh manajemen KMP Pulo Tello. Kapal swasta ini, bersifat penyeberangan sehingga menjadi tol atau jembatan laut yang melibatkan dua wilayah darat.
Maka garis birokrasinya pun berada di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.
Meski begitu, untuk kasuistik pasti yang terjadi, Setyo mengaku tidak mengetahui. Karena proses segala administratif, layanan perjalanan menggunakan armada laut itu tidak dilakukan di daerah.
BACA JUGA:Agar Efektif, Camat Minta Kolaborasi Pengelolaan Program Ketahanan Pangan Bersama KWT
BACA JUGA:Kotak Suara Dilengkapi Barcode, Pendistribusian Logistik Terpantau Silog
"Wah kalo untuk mengapa belum berjalan pelayanan KM Sanus 52, kita gak tahu. Karena di luar kewenangan," jelasnya.
"Dalam operasinya pun, daerah lebih kepada pengguna program," jelasnya lagi.
Tak beda sikapnya ketika disinggung soal penerbangan perintis di Enggano yang dilayani maskapai Susi Air.
Tak menampik, belum berjalannya layanan penerbangan perintis oleh perusahaan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti tersebut.
BACA JUGA: Dapur Masuk Sekolah Kodam II Sriwijaya ke SD Integral Kota Bani. Ini Harapan Danramil...
BACA JUGA: Sempat Memanas, Waka II DPRD Mukomuko Turun Tangan, Kabri Akui Kesalahan
"Kita masih menunggu juga," jawab Setyo soal armada Susi Air yang belum hinggap di Bandara Enggano yang berada di Desa Banjarsari. (*)