Bahkan kondisi bawang itu tetap seperti kondisi awal panen.
BACA JUGA:Pilih Kontenstan Pemilu Yang Berpihak Pada Kepentingan Rakyat. Ini Hasil Rembuk Rakyat....
BACA JUGA: Mendongkrak Kinerja Industri Manufaktur di 2024
"Sedangkan untuk bangunan bangsal pascapanen yang dibangun di Kecamatan Teramang Jaya. Khusus untuk cabai. Bahkan fungsi bangsal yang akan dibangun itu nantinya jugadilengkapi alat pengolahan untuk menjadi bubuk cabai kering, dan bubuk cabai kasar," jelasnya.
Sehingga pada saat petani panen raya, harga cabai murah, jadi komoditas itu bisa diolah oleh kelompok tani menjadi bubuk cabai kering.
Jika ini nanti sudah berjalan, tentu petani cabai tidak akan khawatir dengan harga cabai murah atau yang lainnya.
Karena hasil panen cabai mereka bisa dibuat bubuk dan cabai kering dengan menggunakan peralatan yang ada di dalam bangsal tersebut.
BACA JUGA: Pemkab Mukomuko Gelar Pasar Murah Jelang Ramadhan
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siap Hadapi Dampak El Nino, Suhu Panas Menyengat
Sedangkan terkait dengan luas lahan tanaman cabai di wilayah Kecamatan Teramang Jaya.
Ada lahan tanaman cabai di wilayah itu, meskipun tidak satu hamparan. Tetapi ada di beberapa titik yang jumlahnya cukup luas.
Dan ia pun memastikan, hasil panen cabai petani setempat dan petani dari luar kecamatan dalam wilayah ini bisa seluruhnya tertampung di bangsal itu.
"Yang namanya bangsal itu mestinya selain bisa menampung hasil panen cabai dari masyarakat setempat, juga bisa menampung hasil penen cabai dari petani di wilayah sekitar yang sedang panen raya. Bahkan, bangsal pascapanen tersebut juga bisa menampung hasil panen raya cabai dari kabupaten lain seperti Curup, dan yang lainnya," terangnya. (*)