Koperasi Inovac Ekspor Minyak Nilam Aceh Senilai Rp 1 Miliar Ke Prancis

Sabtu 13 Jan 2024 - 18:24 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Koperasi Produsen Inovasi Nilam Aceh (Inovac) bersinergi dengan PT Nat' Green, membentuk anak usaha PT UGreen Aromatics International (UGreen) melakukan ekspor total sebanyak 1,2 ton bahan baku pembuatan parfum (fragrance) nilam dan biji pala senilai Rp 1 miliar ke Prancis.

 

Secara simbolis, pelepasan ekspor minyak nilam dan biji pala tersebut diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki di Universitas Syiah Kuala (USK).

 

Koperasi Inovac tersebut, merupakan unit bisnis yang dibentuk oleh USK. Ketua Koperasi Inovac Nadia menjelaskan, melalui UGreen, koperasi secara rutin tiga bulan sekali melakukan ekspor minyak nilam ke Prancis.

 

Namun diakuinya, saat ini produksi dari para petani yang tergabung di Koperasi Inovac masih belum mampu memenuhi seluruh permintaan bahan baku minyak nilam ke Prancis sebanyak 6 ton.

 

"Kapasitas di petani baru mampu memproduksi sebanyak 1 ton minyak nilam, dan itu hanya di-supply dari petani yang ada di Gayo. Sementara petani di wilayah lain juga belum mencukupi," jelas Nadia di Banda Aceh, Aceh.

BACA JUGA: Jembatan Udara Buka Isolasi Daerah Pedalaman

Ia mengatakan, kondisinya saat ini, petani memang masih kekurangan modal untuk penanaman.

 

Untuk itu pihaknya berharap, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, bisa membantu dari sisi pembiayaan ke petani supaya kebutuhan ekspor minyak nilam ke Prancis bisa terpenuhi.

 

Nadia mengatakan, koperasi yang baru terbentuk tahun 2019 ini memiliki ratusan anggota. Secara total terdapat 500 petani dan penyuling yang berada di bawah bimbingan koperasi.

 

"Memang tidak semua anggota, karena masih ada beberapa petani juga di daerah lain yang dalam tahap binaan," jelasnya.

 

Meski begitu, Koperasi Inovac mampu meraih omzet hingga Rp 200 juta per bulan yang diperoleh dari penjualan minyak nilam, biji pala hingga atsiri, maupun produk turunannya seperti parfum, essensial oil, body butter, body mist dan lainnya.

 

Koperasi Inovac telah memiliki distributor resmi produk-produknya yang dijual melalui berbagai platform online seperti e-commerce, hingga offline yaitu, PT Elang Timur Group sebagai distributor utama.

 

"Tiap bulan mereka membeli sekitar Rp 150 juta sebagai bagian kerja sama pemasaran kami untuk market di Aceh maupun di luar Aceh," ucap Nadia.

 

Koperasi Inovac melakukan produksi sejak awal tahun 2020, namun secara masif dilakukan pada 2022 dan meraih BPOM di tahun 2021.

 

"Koperasi Inovac merupakan perpanjangan tangan USK. Kami pun meraih dukungan penuh dari USK dengan seluruh fasilitas yang ada, termasuk ruang produksi BPOM dan riset," katanya.

 

Di kesempatan yang sama, Direktur Atsiri Research Center (ARC) Syaifullah Muhammad mengatakan, ARC sebagai lembaga riset dan pengembangan, dalam ini turut memberikan pelatihan dan bimbingan kepada Koperasi Inovac dalam pengelolaan minyak nilam, hingga melahirkan beberapa produk turunannya.

 

Menurut Syaifullah, dalam beberapa tahun terakhir, industri nilam di Aceh hampir musnah. Bahkan yang tadinya dari market nasional mencapai 55 persen, turun menjadi 35 persen.

BACA JUGA:Selamat Tinggal Pasar Becek!

Minyak nilam terbaik itu ada di Aceh. Dengan kenyataan ini, maka kami intervensi melakukan inovasi dan mengajarkannya kepada masyarakat.

 

"Mulai dari pembibitan hingga penyulingan minyak nilam, serta membentuk ekosistemnya dengan membentuk koperasi bersama USK," jelas Syaifullah.

 

Dalam bisnisnya, Koperasi Inovac ini pun bekerja sama dengan perusahaan asal Prancis Nat' Green dan membentuk usaha bersama atau sebagai anak usaha UGreen yang bertugas melakukan kegiatan ekspor ke Prancis sejak tahun 2022.

 

Dalam kepemilikannya di anak usaha tersebut, Koperasi Inovac memiliki saham 60 persen dan Nat' Green sebesar 40 persen.

 

"Ekspor yang diresmikan oleh Pak Teten ini merupakan yang kelima ke Prancis. Minyak nilam dan biji pala ini digunakan sebagai bahan baku parfum di sana. Nilainya yang kami ekspor ini mencapai sekitar Rp 1 miliar," ungkapnya.

 

Syaifullah menjelaskan, bahan baku minyak nilam yang ekspor dari Aceh ini, memiliki kualitas terbaik. Sehingga tak heran industri parfum di Prancis memakai bahan ini dari Aceh.

 

Bahkan minyak nilam tak hanya diolah menjadi parfum tetapi juga produk kosmetik hingga kesehatan (farmasi), karena memiliki kandungan anti-aging di dalamnya.

BACA JUGA: Industri Pengolahan Nonmigas Masih Jadi Andalan di 2024

"Saat ini kami bersama Koperasi Inovac tak hanya mengirim bahan baku untuk ekspor, tetapi juga mengolah dan memproduksinya sendiri," tutur Syaifullah.

Menurutnya, dari setiap produksi minyak nilam, selalu kami sisihkan sebesar 20 persen produksi untuk dalam negeri. Sekitar 30 produk telah kami hasilkan untuk pasar domestik.

Sebelumnya, Menkop UKM Teten Masduki menyatakan dukungannya, atas kehadiran kampus sebagai ekosistem hilirisasi melalui dukungan riset, yang membantu UMKM menghasilkan produk yang inovatif.

"Kolaborasi riset penting dijalin bersama universitas seperti USK, bisa menjadi ahli dalam pengembangan hilirisasi minyak nilam, sebagai Sumber Daya Alam (SDA) unggulan dari Aceh," ujar Teten. (*)\

 

Sumber :   https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/201015/koperasi-inovac-ekspor-minyak-nilam-aceh-senilai-rp-1-miliar-ke-prancis/2 

otek, Ini 7 Makanan yang Dapat Meringankan Sakit Kepala

Kategori :