MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kabar baik bagi seluruh petani sawit di Kabupaten Mukomuko. Pasalnya, sejak beberapa hari lalu. Harga pembelian tandan buah sawit (TBS) di sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO sawit di daerah ini kembali naik dan mencapai lebih dari Rp3.000 per kilo gram (kg).
Sayangnya, meski harga sawit mahal, namun produksi panen sawit petani belum terlalu maksimal. Hal itu disebabkan karena sebagian tanaman sawit milik warga masih terdampak trek sejak beberapa waktu yang silam.
"Untuk itu, kami selalu mendorong para petani untuk meningkatkan produksi buah sawit dengan salah satu caranya adalah memaksimalkan pemeliharaan tanaman," ujar Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Hari Mustaman, SP.
Pemeliharaan tanaman sawit secara maksimal, kata Hari, salah satunya dengan penggunaan pupuk kimia maupun organik untuk tanaman sawit.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Harga Sawit di Bengkulu ini Terus Naik, Berikut Update Harganya Perhari ini!
BACA JUGA:Jelang Puasa Ramadhan, Harga Sawit di Mukomuko Naik
Ia menerangkan, jika tanaman sawit tidak dipelihara dengan baik maka produksi akan tetap tidak maksimal. Percuma saja jika harga sawot mahal kalau hasil pengen petani menurun.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan. Petani selain memaksimalkan penggunaan pupuk, juga jangan mengambil buah sawit yang masih mengkal atau belum masak. Karena berpengaruh terhadap produksi buah sawit.
"Kalau petani memanen buah sawit yang masih mengkal, maka konsekuensinya pada trip berikutnya buah sudah habis, atau petani tidak bisa panen lagi," katanya.
Hari pun menyarankan, sebaiknya petani memanen buah sawit yang sudah masak, dan meninggalkan buah sawit yang masih mengkal untuk dipanen pada periode berikutnya. Optimalisasi pemeliharaan tanaman kelapa sawit seperti itu merupakan solusi dalam mengatasi produksi buah sawit petani yang turun drastis sejak Desember 2024 karena buah sawit mengalami musim trek atau musim gugur.
BACA JUGA:Usai Prabowo Lawatan ke Malaysia, Harga Sawit Membaik Termasuk di Bengkulu. Ini Harga TBS Terkini...
BACA JUGA:Ditetapkan Provinsi, Standar Harga Sawit Turun, Disbun: Sanksi Pabrik Beli Harga di Bawah Standar
"Saat ini produksi buah sawit turun dari biasanya satu ton per hektare sekali panen, kini petani hanya dapat 500 kilogram per hektare. Tapi ada juga petani yang mendapatkan hasil panen buah sawit 600 sampai 700 kg per hektare," ungkapnya.
Hari menambahkan, penurunan produksi buah sawit petani di daerah ini, berdampak terhadap pabrik minyak kelapa sawit. Karena jumlah buah sawit yang mereka olah menjadi CPO juga mengalami penurunan.
Selain itu, ia mengatakan berdasarkan hasil pengecekan di sejumlah pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini. Rata-rata pabrik susah mencari buah sawit milik petani. Seperti di PT Surya Andalan Primatama (SAP) yang biasanya mengolah sebanyak 400 ton hingga 500 ton per hari. Sekarang hanya mengolah sebanyak 200 hingga 300 ton per hari.