Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah

Sabtu 08 Feb 2025 - 21:01 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

BACA JUGA:Perempuan Penggenggam Pasir

"Benar" tukas Lana ramah.

"Kak, Lana" suara Sisha tiba tiba muncul dari balik pintu yang terbuka setengah itu.

Lana terperanjat. Darimana Sisha tahu alamat kontrakan ini. Seingatnya tak pernah dia dan ibunya memberitahu. Bukankah komunikasi hanya searah dengan Lana. Lagian kontrakan ini di luar desa. Mengabaikan rasa herannya Lana segera hendak menutup pintu.

"Tunggu" cegah Rizqita sambil menahan pintu.

"Pergi! Dia bukan dari keluarga ini!" usir Lana menekan tapi lirih. Dia takut ibunya curiga.

BACA JUGA:Negeri Jenggala

BACA JUGA:Maksum Najibut

"Siapa itu Lana" ucap Bu Darmi sambil menggulung rambut.

Saat menatap keluar, mata Bu Darmi segera berkaca kaca.

"Sishaa?? Apa itu benar kau??"

"Ibu!!" seru Sisha yang segera menerjang memeluk ibunya. Sore itu haru menyelimut manakala putri dan ibu itu ambruk di lantai dalam kondisi  menggigil karena rindu.

Bunyi takbir berkumandang bersahutan menyeru tentram. Malam itu di beranda depan dengan masih memeluk ibunya, Sisha melihat tempat tinggalnya yang sungguh miris. Dia sungguh menyesal dengan perbuatannya. 

BACA JUGA:Tanah Kuburan Mbah Bendera

BACA JUGA:SANG PELATIH   

Kategori :

Terkait

Sabtu 29 Mar 2025 - 20:29 WIB

Dalam Kebisuanku

Sabtu 22 Mar 2025 - 20:23 WIB

Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

Sabtu 22 Mar 2025 - 20:23 WIB

RUMAH MATAHARI 2

Sabtu 15 Mar 2025 - 19:12 WIB

Belajar dari Sang Gagak

Sabtu 08 Mar 2025 - 20:17 WIB

Belenggu Sistem