RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jurnalisme kampus, merupakan sebuah institusi penting dalam penyelenggaraan akademik di sebuah kampus.
Kesan mati surinya jurnalisme kampus, agaknya menjadi pandemi sosial di lingkungan yang notabene merupakan lembaga pencetak sumber daya unggul dan intelektual baru.
GM Radar Utara dan radarutara.bacakoran.co, Ependi Harian,SE, ketika dibincangi menyampaikan jurnalisme kampus mampu menjadi trigger perubahan layaknya pers yang dipandang sebagai pilar keempat demokrasi.
"Pers merupakan wahana milik publik. Begitu juga kedudukan jurnalisme kampus, merupakan wahana milik publik kampus. Kerja-kerja jurnalisme kampus, setara dengan karya jurnalistik pada umumnya. Dengan catatan, mengedepankan prinsip profesional, itikad baik, konfirmatif dan tidak asumtif," ujar Ependi, Kamis, 19 Desember 2024, saat dibincangi tim redaksi di Graha Pena Radar Utara, Jalan Moch Hatta, Rama Agung, Arga Makmur, Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Pisau dan Payung Jurnalis, Pimpinan SKH Radar Utara Pantik Pemikiran Mahasiswa Unras
BACA JUGA:Mitra Pembangunan, Tingkatkan Kualitas Jurnalistik dan Pengelola Medsos
Layaknya jurnalisme yang hingga kini tetap menjadi bagian sosial khalayak. Jurnalisme kampus, terus dia, merupakan tumpuan harap, terjaganya iklim penyelenggaraan civitas akademika kampus yang ada di seluruh Indonesia.
Sementara, terus dia, jurnalisme kampus masih dihadapkan dengan nuansa praktik-praktik feodal pemangku kebijakan di kampus, sehingga justru menghambat pertumbuhan manusia-manusia kritis, analitis yang dalam kacamata feodalisme merupakan sebuah aktivitas subversif.
"Sebagai insan pers, saya sendiri memberikan apresiasi atas langkah maju yang telah dimotori Dewan Pers dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), berkolaborasi mendukung jurnalisme kampus," ujarnya, menegasi.
Namun bukan tidak mungkin, calon-calon intelektual yang kini menempuh pendidikan tinggi di lintas jenjang strata, khususnya Strata 1, banyak yang belum mengetahui adanya perkembangan pers di Indonesia, wabil khusus jurnalisme di lingkungan mahasiswa.
BACA JUGA:Jurnalis Miliki Peran Penting Dalam Perlindungan Lingkungan
BACA JUGA:Jurnalis Miliki Peranan Penting Cegah Kekacauan Informasi
Lewat kesepahaman itu, terus dia, fungsi kontrol internal di dunia pendidikan tinggi di Indonesia, kian mengarah pada perkembangan yang positif.
Sengketa Jurnalisme Kampus Diselesaikan Sesuai UU Pers
Momok represi pada aktivis-aktivis yang menyuarakan pendapatnya secara kritis melalui kanal pers kampus, kini lebih terlindungi dari potensi ancaman itu.
Tak ayal, jurnalisme kampus yang sebelumnya kian terasa mati suri. Terlebih pada kampus-kampus yang notabene masih belum memiliki tingkat manajemen yang profesional dan terbuka.