RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Masuk musim penghujan di penghujung tahun 2024, seluruh petani sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara telah kompak memulai menanam padi.
Hal itu dilihat dari aktivitas para petani yang sejak akhir bulan November 2024 lalu, telah menyiapkan lahan tanam padi mereka, mulai dari membajak dan merapikan pematang sawah mereka masing-masing.
Jemari, salah satu petani di kawasan Desa Tebing Kaning, Kecamatan Arma Jaya, mengungkapkan bahwa proses penanaman padi di akhir tahun ini dilakukan secara kompak.
"Insyaallah di sawah di Desa Tebing Kaning ini, kami nanamnya kompak, bareng semua," ujarnya.
BACA JUGA:Petani di Mukomuko Hasilkan 31.764 Ton Padi Per Musim Tanam
BACA JUGA:Petani Milenial Memperkuat Ketahanan Pangan Nasional
Salah satu yang menjadi alasan para petani khususnya yang ada di Desa Tebing Kaning ini diantaranya agar lebih bisa mengendalikan hama, terutama burung.
Ditakutkan, apabila penanaman dilakukan tidak serentak, maka para petani akan kewalahan pada saat bulir padi mulai mengisi diserang oleh burung.
"Kalau gak serempak, kami takut sama burung, mas," sambungnya.
Mayoritas petani padi di Kecamatan Arma Jaya memilih jenis bibit padu Biofortifikasi dan Impara.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Gerakkan Petani dan Peternak Jalankan Program Siska
BACA JUGA:Komitmen Swasembada Pangan, Mentan Andi Amran: Petani Milenial Gaji Rp 10 juta per Bulan
Dipilihnya bibit ini, karena bibit padi yang satu ini bisa ditanam dengan perawatan air yang minim.
Hasilnya pun bisa lebih banyak daripada bibit padi yang biasa mereka tanam sebelumnya.
Pupuk bersubsidi dari pemerintah pun tampaknya telah mencukupi kebutuhan para petani, terutama pada musim tanam kali ini.