Tahun 2024, Tercatat 573 Kasus DBD di Mukomuko

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:15 WIB
Reporter : Wahyudi
Editor : Ependi

MUKOMUKO RU- Masyarakat Kabupaten Mukomuko, diingatkan agar terus mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hal tersebut dikarenakan masih tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, SKM mengatakan.

Jumlah penderita penyakit DBD terhitung mulai bulan Januari 2024 hingga November tahun ini mencapai sebanyak 573 orang.

Dari sebanyak 573 kasus DBD ini, rincianya di bulan Januari 54 kasus, Februari 100 kasus, Maret 71 kasus, April 76 kasus, Mei 100 kasus, Juni 48 orang, Juli 31 kasus, Agustus 21 kasus, September 15 kasus, ktober 2024 sebanyak 18 kasus, dan November 28 kasus.

BACA JUGA:Anggaran Pencegahan DBD di Mukomuko Ditambah

BACA JUGA:Warga Kompak Lakukan PSN, Nyamuk DBD Mulai Ketar-ketir

"Itu jumlah penderita penyakit DBD sepanjang tahun 2024 ini. Dan jumlah kasus kasus DBD bulan November kemarin sebanyak 28," katanya.

Ia menerangkan, dari 28 kasus DBD yang terjadi di bulan November itu. Sebanyak 17 orang diantaranya laki-laki dan 11 orang perempuan.

Data ini ia ketahui berdasarkan hasil rekapitulasi data jumlah kasus DBD dari 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan. Sedangkan sebanyak 28 orang pasien yang terjangkit DBD ini tersebar di delapan puskesmas.

"Dari sebanyak 28 pasien ini, paling banyak berumur antara 15-44 tahun sebanyak 14 orang, delapan orang berusia 5-14 tahun, tiga orang berumur 44 tahun, dan tiga orang berumur 1-4 tahun," ujarnya.

BACA JUGA:Jangan Sampai Keliru Berakibat Fatal ! Kenali 6 Perbedaan Antara Bintik Merah DBD Dan Biang Keringat

BACA JUGA:Selama September, Tercatat Ada 15 Kasus DBD di Mukomuko

Adapun upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko yaitu dengan melakukan penyelidikan epidemologi (PE) dan memberikan larvasida di tempat tinggal 28 pasien DBD tersebut.

Namun baru di tiga lokasi yang telah difogging atau pengasapan. Untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran DBD di daerah ini, juga sudah dilakukan pembagian bubuk abate yang dilakukan oleh petugas Dinkes dan puskesmas.

"Kami juga memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tindakan yang harus dilakukan, yakni menguras, menutup dan mengubur (3M). Mudah-mudahan saja dengan upaya itu, kita terhindar dari ancaman penyakit DBD," pungkasnya. (rel)

Kategori :