Hati atau liver adalah organ yang memiliki peran penting dalam memproduksi protein yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah.
BACA JUGA:Hati-hati! Ternyata Obesitas Bisa Jadi Salah Satu Faktor Penyebab Baby Blues
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele, Ini Penyebab Muntah Berdarah Yang Perlu Diwaspadai!
Kerusakan pada hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, infeksi, atau sirosis dapat mengganggu proses produksi protein-protein ini, sehingga memar dapat lebih mudah terjadi.
7. Efek samping obat-obatan dan suplemen Obat antikoagulan dan antiplatelet yang dikenal sebagai obat pengencer darah, seperti aspirin, warfarin, dan clopidogrel, berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah. Obat-obatan ini sering digunakan untuk mengobati stroke dan penyakit jantung.
Namun, salah satu efek samping obat-obatan ini adalah mudah memar. Selain itu, obat golongan kortikosteroid yang banyak digunakan untuk meredakan peradangan pada penyakit asma, alergi, atau eksim dapat menipiskan kulit, sehingga orang yang mengonsumsinya bisa lebih mudah mengalami memar.
Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan celecoxib, serta suplemen minyak ikan dan ginkgo juga bisa menyebabkan memar lebih mudah terjadi.
BACA JUGA:Kekurangan Vitamin D Ternyata Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Gatal Seperti Eczema
BACA JUGA:Hormon Stres Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Perut Bagian Bawah Lebih Buncit, Benarkah Demikian?
8. Kekurangan atau defisiensi vitamin
Selain rentan terhadap memar, kekurangan vitamin B12, vitamin C, vitamin K, atau folat dapat mengakibatkan kemudahan dalam memar atau bahkan memperlambat proses penyembuhan dari memar tersebut.
Tidak semua memar menunjukkan adanya bahaya yang memerlukan perawatan khusus. Namun, perlu diwaspadai jika memar terjadi sangat sering atau disertai dengan penurunan berat badan, pembengkakan tubuh, dan nyeri pada lokasi memar.
Ketika Anda mengalami memar atau lebam, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengompres area yang memar dengan kompres dingin. Jika memar terjadi pada lengan atau tungkai, sebaiknya angkat area yang memar saat berbaring.
Jika memar tidak juga sembuh setelah 2 minggu, disertai dengan perdarahan di bagian tubuh yang lain, atau memar muncul terlalu sering dengan ukuran yang besar, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.