5. Sinyal Tengah Membutuhkan Bantuan
Bunuh diri bukan sebatas perkara nekad untuk mengakhiri hidup dengan banyak cara. Bisa jadi aksi bunuh diri juga menjadi cara mencari perhatian atau sinyal seseorang yang tengah membutuhkan bantuan atas permasalahan pelik yang dirasa tak kuasa dihadapinya.
Lagi-lagi, lingkungan aware atau saling memperhatikan menjadi sangat penting dalam menangkal persoalan sosial semacam ini.
6. Penggunaan Zat dan Impulsif
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Kenapa Anak Muda Gampang Depresi
BACA JUGA:Berapa Lama Durasi Yang Dibutuhkan Untuk Mengobati Depresi?
Kebiasaan mengonsumsi hal-hal yang mengandung zat adiktif hingga alkohol, turut meningkatkan risiko keinginan bunuh diri.
Apalagi, mereka yang sudah terpapar zat adiktif atau alcoholic, tak jarang sulit lepas bagi mereka yang dalam belenggu candu. Mari lakukan pola hidup sehat, tanpa narkoba, namun rajin berolahraga dan menjaga iman dan taqwa menjadi cara murah meriah yang siapapun bisa. Asalkan mau.
7. Depresi
Permasalahan pelik, ditambah dengan pribadi yang introvert alias suka menyendiri, menjadi situasi yang dapat memicu aksi mengakhiri hidup.
Mereka yang mudah depresi, rerata tidak memiliki ketangguhan mental dalam menyikapi persoalan, terlebih berada dalam sebuah komunitas yang abai.
BACA JUGA:Tak Terduga, Ternyata Buncis Kaya Manfaat Untuk Kesehatan, Salah Satunya Redakan Depresi
8. Gangguan Bipolar
Psikolog, Ikhsan B Persada, M.Psi, menerangkan gangguan bipolar merupakan kondisi seseorang yang memiliki perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.
Kondisi semacam ini, ketika dihadapkan dengan iklim atau lingkungan sosial yang abai, memicu seseorang mulai memiliki pemikiran mengakhiri hidup, kemudian benar-benar melakukannya.