RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gigi mati terjadi saat pulpa tidak menerima aliran darah karena terkena peradangan dan infeksi. Keadaan ini membuat gigi menjadi kurang responsif terhadap rasa sakit. Pilihan penanganannya sangat bervariasi, mulai dari merawat saluran akar gigi hingga mencabut gigi, tergantung seberapa parah kondisinya.
Kondisi gigi mati sebenarnya adalah fase paling parah dari peradangan pulpa, yang juga dikenal dengan sebutan pulpitis. Biasanya ditandai dengan adanya rasa sakit dan pembengkakan di area gusi. Selain itu, keadaan ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat makan serta menjadi sensitif terhadap makanan atau minuman yang dingin.
Merawat gigi yang mati secara tepat sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih serius. Langkah tersebut diambil untuk mencegah penularan infeksi ke wilayah sekitar, seperti gusi, gigi lain, hingga pipi dan wajah.
BACA JUGA:Ketahui Penyebab Terjadinya Gigi Depan Jarang Serta Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Benarkah Pasta Gigi yang Dicampur Cengkeh Bisa Hilangkan Bau Mulut?
Penyebab utama gigi mati adalah lubang gigi yang tidak diobati dengan baik. Kerusakan pada gigi ini mungkin disebabkan oleh abrasi lapisan luar gigi (enamel) karena adanya penumpukan bakteri di dalam mulut.
Ketika gigi mengalami lubang, bakteri bisa masuk ke dalam pulpa dan menyebabkan peradangan yang disebut pulpitis. Meskipun gigi memiliki kemampuan alami untuk mengatasi peradangan, namun sebaiknya keadaan ini tetap diatasi secara profesiona. Jika tidak diatasi dengan segera, situasi ini bisa semakin meruncing dan mengakibatkan gigi tidak berfungsi.
Sebelum gigi mati disebabkan, pulpitis sebenarnya terjadi melalui beberapa tahap. Pada fase awal, peradangan pada pulpa dapat diobati dengan lebih mudah. Biasanya, masalah ini bisa diatasi dengan melakukan prosedur penambalan gigi.
Namun, apabila dibiarkan, pulpitis bisa berkembang menjadi peradangan yang bertambah parah dan berpotensi menimbulkan infeksi sehingga akan lebih sulit untuk diobati. Tahap ini lebih dikenal sebagai pulpitis ireversibel, dimana peradangan tidak mampu sembuh dengan sendirinya.
Selain itu, ketika pulpitis semakin parah, pembuluh darah dan jaringan pulpa tidak mendapat pasokan darah yang cukup, yang akhirnya bisa menyebabkan gigi mati. Di fase ini, gigi Anda kemungkinan sudah tidak lagi terasa sakit dan juga tidak sensitif terhadap makanan atau minuman yang bersuhu dingin.
Selain faktor tersebut, keadaan gigi mati juga dapat timbul akibat dari trauma atau benturan yang dialami oleh gigi. Dampaknya dapat menimbulkan kerusakan pada gigi dan jaringan di sekitarnya, sehingga mungkin menyebabkan kematian gigi.
Meskipun hanya dokter yang dapat mendeteksi gigi mati, namun setidaknya ada beberapa gejala yang dapat dikenali, seperti:
- Perubahan warna gigi.