BACA JUGA:Mukomuko Miliki Relawan Mitigasi Bencana Kecamatan
BACA JUGA:Jalan Evakuasi Bencana Menuju BLK Bakal Dihotmik
ISO tentu saja tidak sembarang menerima usulan dan menentukan suatu standar. Ada sejumlah tahap uji dan kajian yang harus dilampaui. Tahap-tahap umum yang biasanya dilaksanakan dalam mengusulkan standar nasional ke ISO antara lain:
* Identifikasi Standar Potensial:
Langkah awal adalah mengidentifikasi standar yang memiliki potensi untuk diusulkan menjadi standar internasional. Umumnya berdasarkan kebutuhan dan kesesuaian di tingkat global, serta relevansinya bagi negara-negara lain.
* Penelitian dan Kolaborasi:
Sebelum diusulkan, BSN bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti asosiasi industri, lembaga penelitian, dan kementerian terkait, untuk melakukan kajian dan memperkuat standar tersebut. Kolaborasi ini memastikan bahwa standar yang diusulkan sudah melalui uji validitas dan relevansi secara teknis dan ilmiah.
BACA JUGA:Enggano Perlu jadi Basis Simulasi Bencana Daerah
BACA JUGA:BPBD Lakukan Assessment Bencana Longsor di Pondok Panjang
* Mempromosikan di Komite Teknis ISO:
Selanjutnya adalah mengajukan standar tersebut di komite teknis (technical committee) ISO yang relevan. Indonesia, melalui BSN, berperan aktif sebagai anggota atau pengamat dalam berbagai komite teknis ISO untuk mendukung dan mempromosikan adopsi standar yang diusulkan.
* Pengajuan dan Pembahasan:
Jika disetujui di tingkat komite teknis, standar nasional tersebut akan melalui tahapan pembahasan dan evaluasi bersama anggota ISO lainnya. Pada tahap ini, diperlukan argumentasi dan pembuktian mengenai manfaat standar bagi masyarakat internasional.
- Proses Voting: Setelah pembahasan di komite teknis selesai, standar akan diajukan dalam proses voting oleh anggota ISO. Jika mendapat persetujuan dari mayoritas negara anggota, standar tersebut dapat diadopsi sebagai standar ISO.
BACA JUGA:Jalur Evakuasi Bencana di Mukomuko Perlu Penanganan Cepat
BACA JUGA:BPBD Siapkan Kajian Resiko Bencana di Mukomuko