BENGKULU - Asosiasi Pengusaha Jasa boga Indonesia (APJI) diharapkan dapat berperan aktif, terutama dalam mendorong kemajuan pengusaha kuliner lokal.
Ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt). Gubernur Bengkulu, Dr. E. H. Rosjonsyah saat menghadiri pelantikan DPD APJI Provinsi Bengkulu periode 2024–2029, Kamis 21 November 2024.
"Peran APJI tersebut kita harapkan, agar kedepan sektor jasa boga di daerah kita ini dapat menjadi lebih profesional dan berdaya saing," ungkap Rosjonsyah.
Bukan itu saja, lanjut Rosjonsyah, juga diharapkan dapat memberi dampak positif dalam menciptakan lapangan kerja, dan memajukan perekonomian daerah.
BACA JUGA:Industri Kuliner Jadi Salah Satu Peluang Besar dalam Memulai Bisnis
BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Daun Kalingsir, Dari Kesehatan hingga Kuliner
"Sebagai pemerintah daerah, kita terus mendukung dan memberikan fasilitas untuk kemajuan para pengusaha, khususnya dalam bidang yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dan sosial, seperti jasa boga ini," kata Rosjonsyah.
Rosjonsyah menambahkan, melalui pelantikan ini, pemerintah dan APJI dapat bekerja sama lebih erat dalam mewujudkan ekosistem bisnis yang kondusif dan saling menguntungkan.
"Semoga APJI Provinsi Bengkulu semakin berkembang, maju, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat serta perekonomian daerah kita," harap Rosjonsyah.
Sementara Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI), Tashya Meganada Yukki menyampaikan, sektor jasa boga memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:Eks Pusat Kuliner PP Dijadikan Kawasan KHAS
BACA JUGA:Kota Arga Makmur Kaya Akan Kuliner. Pernahkah Anda Sarapan Lontong Tunjang, Di Sini Tempatnya...
"Karena industri jasa boga tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menjadi salah satu pilar utama dalam memperkuat ekonomi berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)," jelas Tashya.
Lebih lanjut Tashya mengatakan, jasa boga adalah sektor yang memiliki dampak besar terhadap perekonomian masyarakat, dan tidak hanya memberikan peluang usaha bagi pelaku kecil saja.
"Tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif. Meskipun demikian, kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat perlu terus diperkuat," tutup Tashya. (tux)