Kacamata Pengamat dari Hasil Debat Kandidat

Minggu 17 Nov 2024 - 22:05 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Debat kandidat sudah dihelat KPUD Bengkulu Utara, Jumat, 15 November 2024 malam. Bagaimana kacamata pengamat, menyoroti hasil paparan atas penajaman visi dan misi calon bupati dan wakil bupati itu? 

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Ratu Samban, Salamun Haris, menilai secara umum sudah kentara motivasi yang bakal terjadi manakala Arie Septia Adinata dan Sumarno, menerima mandat dari masyarakat pemilik hak suara nantinya nantinya di pemerintahan. 

Versinya, debat kandidat atau penajamanan visi misi, khusus untuk kontestan pilkada dengan calon tunggal, sudah pasti akan direspon dengan beragam. 

Dalam kacamata analisanya, Selamun menilai kedua calon pemimpin yang mengusung spirit masa depan dan pengalaman itu, akan dijalankan dengan motivasi kolaboratif dalam kesepahaman. 

BACA JUGA:Paslon Bupati dan Wabup Mukomuko Nomor Urut 3 Tidak Diikutkan Debat

BACA JUGA:Buntut Debat Publik, Pemanggilan Terhadap KPU Segera Dikaji

"Salah satunya, bisa dilihat dari paparan calon bupati dan wakil bupati, ketika harus meninjau kawasan tertentu. Ada semacam konsensus moril yang saling mengisi dan memahami," ungkapnya, menganalisa dari sudut pandang subyektif atas paparan demi paparan yang diperdengarkan secara masif itu. 

Begitu juga soal menata pemerintahan, Salamun menilai, pada saat ini pasangan calon turut menampakkan kesepahaman politis yang tidak dikotomi oleh sekat status kepala daerah dan wakil kepala daerah. 

Politisi PDIP dan Golkar itu, juga menampakkan komitmen morilnya yang menjunjung tinggi prinsip musyawarah sebagai motor penyelenggara di sektor eksekutif. 

"Komitmen dan kesepahaman itu, kesannya akan diisi dengan saling mendukung semisal lokus kunjungan yang relatif mudah, akan disiap dilakukan oleh seorang Sumarno. Sebaliknya, siap pula dijalankan oleh Arie dalam kapasitasnya sebagai Bupati nantinya," terangnya, memberi penilaian dalam tayangan audio visual. 

BACA JUGA:Awal Debat Publik, Pendukung Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu Sempat Gaduh

BACA JUGA:Debat Publik Pilgub, Bawaslu Ingatkan Jangan Serang Individu

Apa yang mesti dilakukan oleh Arie-Sumarno? 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) yang mengampu mata kuliah Kebijakan Publik ini, mengatakan, langkah yang mesti dilakukan keduanya adalah kembali memberikan penajaman pemahaman kepada publik luas, usai penyelenggaraan debat kandidat. 

Menyosialisasikan maksud dan tujuan usai debat, melalui kanal-kanal publik yang memiliki integritas dan profesionalitas tinggi seperti media massa, menjadi sangat penting. 

Penajaman maksud dan tujuan ini, terus dia, berdasarkan resume resmi. Karena perlu diketahui, atmosfer saat debat memiliki perbedaan yang amat kontras dengan laga-laga kampanye outdoor. 

Kategori :