Awal Debat Publik, Pendukung Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu Sempat Gaduh
Gaduh di awal debat publik Pilgub Bengkulu-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Kamis 31 Oktober 2024 malam menggelar debat publik perdana bagi Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu.
Hanya saja belum lagi memasuki pemaparan visi dan misi, pendukung masing-masing paslon sempat terlibat kegaduhan lantaran ada yang membawa alat peraga.
Kegaduhan diawali pendukung paslon gubernur dan wagub nomor urut 2, Rohidin Mersyah-Meriani protes lantaran pendukung paslon nomor urut 1, Helmi Hasan-Mi'an membawa alat peraga.
Dimana sesuai ketentuan dan aturan dalam debat publik tersebut, tidak diperbolehkan membawa alat peraga kampanye dalam bentuk apapun. Beruntung kegaduhan tersebut akhirnya bisa diredam.
BACA JUGA:Debat Publik Pilgub, Bawaslu Ingatkan Jangan Serang Individu
BACA JUGA:Debat Perdana, 5 Paslon Adu Visi dan Misi Bangun Kota Bengkulu
Sebelumnya, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono, SE mengatakan, debat publik perdana ini mengangkat tema transformasi sosial dan ekonomi sumber daya manusia dan keamanan daerah.
"Tujuan dilaksanakannya debat terbuka, pertama untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana yang diatur dalam pasal 19 PKPU Nomor 13 tahun 2024 tentang kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota," ungkap Rusman.
Kedua, lanjut Rusman, sebagai salah satu bentuk media kampanye dan merupakan wujud dari pendidikan politik untuk masyarakat, yang dilaksanakan secara bertanggung jawab.
"Serta dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya dalam Pilgub Bengkulu 27 November 2024 mendatang," katanya.
BACA JUGA:Debat Kandidat, Paslon Kada dan Tim Diminta Ikuti Aturan Main
BACA JUGA:Kandidat Pilgub Bengkulu 3 Kali Debat, Ini Temanya
Ketiga untuk menyebarluaskan profil, visi dan misi l, serta program kerja paslon gubernur dan wagub untuk kepada masyarakat. Selanjutnya untuk memberikan informasi secara menyeluruh kepada masyarakat, dalam menentukan pilihan.
"Selain itu juga untuk menggali, serta mengelaborasi tema yang diangkat dalam pelaksanaan debat publik, sesuai visi dan misi masing-masing paslon," singkat Rusman. (tux)