Panduan Digital Resmi Pemakaian GenAI di Kampus

Kamis 31 Oct 2024 - 20:39 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Teknologi kecerdasan buatan atau artifisial generatif yang umum dikenal sebagai generative artificial intelligence atau GenAI semakin berkembang pesat dan membawa disrupsi besar pada dunia pendidikan tinggi.

Sebagai produk terbaru dari perkembangan teknologi, GenAI dapat melakukan banyak hal secara otomatis yang membantu pekerjaan atau aktivitas setiap orang menjadi lebih mudah dan lebih cepat.  

Kemampuan GenAI untuk menghasilkan konten kreatif seperti teks, gambar, suara dan video berpotensi besar dalam mengefisienkan proses pembelajaran terutama di tingkat perguruan tinggi.

Terdapat sejumlah manfaat yang bisa didapat baik oleh mahasiswa dan dosen dari GenAI dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi. 

BACA JUGA:Artificial Intelligence, Membangun Karakter Bangsa di Era Digital

BACA JUGA:Penggunaan Artificial Intelligence Dapat Meningkatkan Kinerja Logistik

Misalnya, membantu akselerasi pembelajaran sehingga materi yang diberikan dapat lebih tepat bagi setiap mahasiswa dan membuat proses pembelajaran itu makin efektif.

Selain itu, mampu meningkatkan akses yang lebih luas terhadap berbagai sumber belajar sehingga memperbesar dan memperkaya akses mahasiswa terhadap sumber belajar.

GenAI juga mampu membantu mahasiswa dalam memperoleh kesempatan mengukur hasil belajarnya sesuai capaian kompetensi, kecepatan belajar, dan kemampuan secara individu.

Teknologi kecerdasan buatan generatif ini juga dapat meningkatkan kolaborasi kelompok mahasiswa dalam belajar dan menghasilkan karya. 

BACA JUGA:Perempuan Pelaku UMKM Didorong Manfaatkan Teknologi Digital

BACA JUGA:Ketika Inovasi Teknologi Menjaga Akar Tradisi

Terakhir, otomasi yang disiapkan GenAI juga membantu dosen dalam mengerjakan tugas administratif yang bersifat pengulangan. Sehingga, dosen dapat lebih fokus dalam pengembangan dan penyelenggaraan pembelajaran di perguruan tinggi. 

Namun GenAI dapat menciptkan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak, di antaranya, munculnya risiko plagiarisme dan ketergantungan sehingga menurunkan daya kreativitas dan kualitas berpikir kritis para mahasiswa.

Padahal, teknologi ini sejatinya membantu menciptakan konten pembelajaran yang inovatif dan mendukung pembelajaran inklusif.

Kategori :

Terkait