Sana Sini Seni, Komunitas Bukan Alat Politik

Minggu 27 Oct 2024 - 20:35 WIB
Reporter : Doni Aftarizal
Editor : Ependi

BENGKULU RU - Sejumlah komunitas di Bengkulu menyatakan, jika keberadaan komunitas masyarakat bukanlah alat politik untuk meraih sebuah kekuasaan.

Ini terungkap dalam kegiatan Sana Sini Seni yang dipelopori sejumlah komunitas. Mulai dari komunitas seni, motor, Unit Kegiatan Mahasiswa (UMK) sejumlah Perguruan Tinggi (PT), dan lainnya.

Inisiator Sana Sini Seni, Didi Suryadi mengatakan, keberadaan komunitas yang terlibat dalam kegiatan Sana Sini Seni, merupakan ruang independen yang fokus pada kreativitas dan kepedulian terhadap masyarakat.

"Bukannya menjadi alat politik. Karena kita di sini tetap menjaga idealisme dan independensi," ungkap pria dengan nama panggung Sucenk ini.

BACA JUGA:Obati Kerinduan, Berbagai Komunitas Siap Antarkan Huda-Rahmadi Daftar ke KPU Mukomuko

BACA JUGA:Komunitas Pasar Harus Pedulian dan Tahun Keamanan Pangan

Menurut Sucenk, di tengah meningkatnya kontestasi politik yang ada saat ini, beberapa pihak telah mengklaim jika komunitas-komunitas di sini ikut dalam mendukung paslon.

"Tapi saat ini kita pastikan, klaim tersebut tidak benar. Sebaliknya, dalam momen ini kita mengajak semua pihak untuk senantiasa membangun kesadaran dan keterlibatan sosial di tengah-tengah masyarakat," kata Sucenk.

Sucenk memastikan, komunitas yang turun andil dalam Sana Sini Seni ini, terus berperan aktif dalam isu-isu sosial seperti konflik agraria dan lingkungan hidup. Bukan justru dimanfaatkan untuk mendukung kepentingan politik tertentu.

"Kalau memang para penguasa di sana peduli dengan masyarakat, kenapa diam saja ketika petani di Mukomuko yang digugat perusahaan perkebunan hingga Rp 7 miliar," sesal Sucenk.

BACA JUGA:PENGUMUMAN : Pendaftaran Bantuan Program Komunitas Sastra Ratusan Juta Diperpanjang

BACA JUGA:Peduli Komunitas Sastra, Kemendikbudristek Salurkan Bantuan Dana

Kemudian, lanjut Sucenk, kenapa penguasa diam, ketika masyarakat di Teluk Sepang, merasakan dampak keberadaan pembangkit listrik yang menggunakan batu bara.

"Padahal jelas-jelas fakta itu menujukkan ketidakadilan terhadap banyak masyarakat. Ini kita sampaikan, karena kita di sini tidak ingin terjebak dalam permainan politik yang bisa menggerus nilai-nilai idealisme dan kepekaan terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan," tegas Sucenk.

Lebih lanjut Sucenk menyampaikan, keberadaan komunitas masyarakat di kegiatan Sana Sini Seni, tetap menjadi mitra kritis pemerintah dalam membangun kesadaran publik, tanpa harus masuk dalam ranah politik praktis. 

Kategori :

Terkait