RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Salah satu dampak utama dari kurang tidur adalah terganggunya kinerja kognitif.
Otak memerlukan waktu tidur yang cukup untuk proses konsolidasi memori, yakni proses penyimpanan informasi yang didapatkan sepanjang hari.
Kurangnya waktu tidur bisa menghambat proses ini, sehingga kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru dan mengingat informasi menjadi menurun.
Studi menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari 7–8 jam per malam memiliki performa kognitif yang lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup tidur.
BACA JUGA:Sering Kena Kaki Kram Saat Tidur, Kenali Penyebab Serta Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Terungkap! 5 Buah Ini Ternyata Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur Anda!
Mereka cenderung mengalami kesulitan untuk fokus, berkonsentrasi, dan membuat keputusan.
Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat menyebabkan penurunan daya ingat yang cukup signifikan, bahkan meningkatkan risiko penyakit demensia atau Alzheimer.
1. Risiko Penyakit Neurodegeneratif;
Kekurangan tidur secara terus-menerus juga dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Saat tidur, otak melakukan proses pembersihan racun, termasuk beta-amyloid, protein yang terkait dengan perkembangan penyakit Alzheimer.
BACA JUGA:Kenali Bahaya dari Mengkonsumsi Obat Tidur Secara Terus Menerus
BACA JUGA:Tidur Anda Mendengkur ! Kenali Penyebab Dan Cara Mengatasinya
Jika seseorang kurang tidur, proses ini tidak berjalan optimal, sehingga racun bisa menumpuk dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif.
Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa mereka yang mengalami insomnia kronis atau gangguan tidur lainnya lebih rentan terhadap gangguan kognitif ringan, yang dapat berkembang menjadi penyakit serius seiring bertambahnya usia.