BENGKULU RU - Di tengah perkembangan era digital, viralnya sebuah konten di media sosial (Medsos) dapat menarik perhatian publik secara luas, termasuk para tokoh politik.
Salah satunya adalah sebuah video dari seorang Ibu Hamil (Bumil) bernama Anggi Puspita yang mengungkapkan keinginannya, untuk bertemu dengan calon Walikota Bengkulu nomor urut 1, Dani Hamdani.
Video berdurasi 28 detik tersebut diunggah tiga hari lalu, dan dengan cepat menyebar di kalangan netizen Bengkulu. Dalam video itu, Anggi yang sedang mengandung 9 bulan, menyampaikan harapannya agar bisa berfoto bersama Dani Hamdani.
Keinginan tersebut diinginkannya sebelum proses kelahiran. Bahkan Anggi bercanda bahwa foto tersebut ingin dibawa saat proses persalinan sebagai penyemangat.
BACA JUGA:Ras Terkuat di Bumi Nyatakan Dukungan, Dani-Sukatno Menang Pilawakot
BACA JUGA:Deklarasi di Tugu Pers, Duet Dani-Sukatno Wujudkan Kota Bengkulu Kuat
"Assalamualaikum Pak Dani, saya Ibu hamil 9 bulan, ngefans dan pengen banget foto bareng sama Bapak. Saya berharap Bapak bisa datang sebelum saya lahiran, jadi kalau saya dibawa ke ruang operasi, saya bisa bilang ke dokter, ini foto bareng Pak Dani," ujar Anggi dalam video tersebut.
Respon cepat dari Dani Hamdani terhadap permintaan tersebut menjadi sorotan. Dani yang dikenal sebagai sosok religius dan dekat dengan masyarakat, memenuhi keinginan Anggi.
Bersama istrinya, Sefty Yuslinah, Dani menyempatkan waktu untuk mengunjungi kediaman Anggi yagn berada daerah Kuala Alam Kota Bengkulu.
"Alhamdulillah, hari ini saya didampingi istri tercinta, Ibu Sefty Yuslinah, mendatangi Ibu Anggi yang telah mengirimkan video tersebut," kata Dani.
BACA JUGA:4 Bapaslon Pilwakot Telah Mendaftar ke KPU Kota Bengkulu
BACA JUGA:Kampanye Terbuka, DISUKA Harapkan Restu dan Dukungan Pilwakot
Dani mengaku sangat terharu dengan permintaan tersebut, dan dirinya juga berkomitmen jika terpilih nanti, tidak ada lagi ibu hamil yang kesulitan dalam hal biaya pemeriksaan hingga proses melahirkan.
"Kami ingin memastikan seluruh ibu hamil di Bengkulu mendapatkan akses kesehatan yang layak, baik dari pemeriksaan rutin hingga persalinan. Tidak boleh ada lagi yang merasa terbebani biaya," demikian Dani. (tux)