MUKOMUKO RU – Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan pelatihan mitigasi bencana. Setidaknya sebanyak 50 Desa dilibatkan dalam pelatihan tersebut. Tujuan dari kegiatan itu, tidak lain untuk mematangkan persiapan bagi masyarakat khususnya di 50 Desa itu menghadapi bencana alam maupun non alam jika sewaktu-waktu terjadi.
Asisten l Pemkab Mukomuko, Haryanto S.Km ketika membuka kegiatan mitigasi bencana mengatakan. Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu daerah rawan bencana di Provinsi Bengkulu. Baik bencana banjir, longsor, hingga tsunami. Maka dari itu segala sesuatu harus dipersiapkan sejak dini, salah satunya peninggakatan pengetahuan masyarakat untuk mencegah dan apa yang akan dilakukan ketika terjadi bencana. “Tidak bisa kita pungkiri Mukomuko daerah rawan bencana. Maka dari itu saat ini Pemkab Mukomuko fokus bagaimana meminimalisir angka kerugian. Termasuk jatuhnya korban jiwa,” katannya. Sementara itu, Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi ST, MT mengatakan. Dalam penyelenggaran pelatihan penaggulangan bencana terdapat tiga tahapan, yang menjadi pembelajaran, pertama terkait pra bencana, kemudian pada saat bencana, dan terakhir pascabencana. Dimana ketiga tahapan ini harus dikuasai masyarakat agar tidak terjadi korban pada saat terjadi bencana. Dan kegitan ini merupakan salah satu bentuk konkrit keseriusan daerah menghadapi bencana di daerah. “Kita harus sadar bawasanya pencegahan dan pengurangan resiko bencana alam maupun non alam di Mukomuko bukan hanya tugas Pemkab, Polri, TNI, Basarnas, dan BPBD, melainkan tugas bersama,” terang Ruri. Penaggulangan bencana merupakan panggilan kemanusiaan dan menjadi tanggung jawab bersama. Dengan berkolaborasi dan sinergi dalam melakukan aktivitas pada ketiga tahapan tersebut. Sehingga semua pihak nantinya akan mengetahui seperti apa tugasnya masing. Baik saat pencegahan maupun penggulangan. BACA JUGA:Dana Urusan Haji Diusulkan Rp600 Juta “Bencana ini merupakan peristiwa yang mengancam kehidupan dan penghidupan masyarakat. Maka dari itu edukasi kepada masyarakat harus diberikan secara intensif, untuk meminimalisir kerugian,” ujarnya. Tentunya sambung Ruri, dengan adanya kegiatan Mitigasi ini dapat mencegah terjadinya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Ketika Mukomuko dilanda oleh bencana. “Kami berharap Pemdes dapat mengaplikasikan apa yang telah menjadi materi dari pelatihan ini," harapanya. (rel)
Kategori :