Pentingnya Mitigasi Kebencanaan di Sektor Pendidikan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara, Drs. Evi Fitriani, MM-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Indonesia termasuk negara yang memiliki resiko kebencanaan yang tinggi, pasalnya secara gerografis Indonesia berada di Kawasan Cincin Api Pasifik, sehingga menjadi yang amat rawan dengan bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir dan tanah longsor.
Maka penting bagi masyarakat diberbagai leading sektor untuk memahami, mengetahui dan memiliki keterampilan pada saat menghadapi bencana alam tersebut.
Terutama, di ruang lingkup pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara, menyebutkan bahwa pada tahun 2024 ini, pihaknya telah memberikan pendidikan aman bencana ke sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, baik itu tingkat TD/PAUD, SD dan SMP.
"Untuk tahun 2024 ini, kami teleh bekerjasama dengan sejumlah sekolah untuk kita berikan pendidikan aman bencana,"ujar Kalaksa Drs. Evi Fitriany, MM., saat dibincangi oleh RU beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Program RBP REDD+ GCF Ditargetkan Perkuat Komitmen Mitigasi Perubahan Iklim
BACA JUGA:Kemendag Dorong Kebijakan Perdagangan Hijau untuk Mitigasi Perubahan Iklim
Dikatakannya juga bahwa, untuk tahun 2025 mendatang, program BPBD masuk sekolah akan tetep dilakukannya.
Menurutnya hal ini penting, mengingat Provinsi Bengkulu, termasuk Kabupaten Bengkulu Utara, merupakan tempat yang juga rawan akan kebencanaan. Baik itu, gempa bumi, banjir, longsor dan tsunami.
"Insyaallah, tahun 2025 nanti akan kita lakukan lagi,"singkatnya.
Mengapa pendidikan yang menjadi sasaran utama program ini? Karena dijelasnya lagi bahwa institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam penyebaran edukasi kebencanaan ini.
BACA JUGA:Dewan Minta Eksekutif Mitigasi di Sektor Regulasi Penting
BACA JUGA:Mukomuko Miliki Relawan Mitigasi Bencana Kecamatan
Melalui program tersebut, diharapkan para seluruh anggota sekolah, termasuk guru, staf TU, dan para murid bisa menyelamatkan diri apda saat ada bencana alam.
Efek jangka panjangnya, para peserta didik itu bisa menyerap dan mengaplikasikan pendidikan yang diterima disekolah itu ke dalam lingkungan masyarakat sehari-hari.