Mengutip dari Indonesia Travel, awalnya, pola-pola yang ada di Batik Tiga Negeri Lasem ini, diperkenalkan pada abad ke-15 oleh Si Putri Campa, istri Bi Nang Un, seorang anggota ekspedisi Cheng Ho yang singgah dan menetap di sana.
BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Industri Kreatif, Disperindag Latih Membatik Tando Pusako
Namun,saat yang bersamaan bisnis batik menjadi industri yang paling maju di Lasem.
Dimana adapun puncak kejayaannya sekitar tahun 1860-an. Bahkan tidak sedikit etnis Tionghoa yang mendirikan bisnis Batik Tiga Negeri.
Selain itu, untuk pembuatan batik ini memiliki proses yang cukup panjang oleh pengrajin batik.
Padahal proses pembuatan batik ini bisa memakan waktu lebih dari satu bulan.
BACA JUGA:Pemkab Bangun Rumah Produksi Batik Tando Pusako
BACA JUGA:Momen HUT ke-55 Provinsi Bengkulu, Kenalkan Batik Besurek
Pasalnya dengan kondisi yang seperti itu, banyak produsen batik ini yang sudah tidak beroperasi.
Kemudian mereka yang masih memiliki kain batik tiga negeri memilih untuk menyimpannya sebagai koleksi.
Akan tetapi, sampai dijual harganya bisa mencapai puluhan juta karena semakin antik.
4. Batik Hokokai
Pasalnya batik Hokokai ini muncul pada tahun 1942-1945 saat orang Jepang menjajah Indonesia.
BACA JUGA:Berkat Pertamina UMK Academy, Batik Sragen Kini Mendunia
BACA JUGA:ASN Diminta Lestarikan Batik Khas Mukomuko