Dorong Pertumbuhan Industri Kreatif, Disperindag Latih Membatik Tando Pusako
--
MUKOMUKO RU - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Kecil Menangah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko. Kembali menggelar pelatihan membatik tando Pusako atau batik khas daerah ini, Kamis (30/11).
Setidaknya, ada sebanyak 40 orang warga yang tergabung dalam dua kelompok dilibatkan dalam pelatihan. Sebagian di antara peserta, ada yang langsung praktik membatik dan sebagian lainnya mengikuti pelatihan dasar. Pelatihan membatik tando Pusako, dibimbing langsung oleh ahli membatik dari Bengkulu.
Pelaksana tugas (Plt) Asisten II Setkab Mukomuko, H. Bustari Maller, M.Hum, saat membuka acara membatik menyampaikan. Fashion batik sebagai salah satu industri kreatif. Dan sekarang ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan seiring dengan minat masyarakat akan selera fashion batik. Seperti baju kemeja batik, gaun batik, dan lainnya.
"Salah satu produk fashion yang mengalami persaingan cukup ketat adalah batik. Itu sebabnya, kita berikan pelatihan membatik kepada kelompok ini agar mereka bisa mahir. Sehingga karyanya bisa bersaing dengan batik produk Pekalongan," kata Bustari.
Selain itu, Bustari juga menyatakan, semua daerah berlomba-lomba menggali potensi daerah untuk menciptakan motif batik untuk dijadikan ikon. Dan di Kabupaten Mukomuko sendiri, sudah ada yaitu batik tando pusako. Dalam batik tanda pusako itu banyak lambangnya. Ada lambang sawit, lokan, dan lainnya.
"Pemerintah daerah sangat berharap, dengan pelatihan ini hendaknya mampu menghasilkan para pembatik tando pusako yang profesional. Dan kegiatan ini tidak lain untuk mendorong pertumbuhan Industri kreatif di Kabupaten Mukomuko," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP berharap. Agar peserta dapat mengikuti pelatihan dengan seksama sehingga memiliki kemampuan, keterampilan untuk menciptakan peluang kerja.
BACA JUGA:Dikabarkan, Warga Koto Jaya Meninggal Karena DBD
Sehingga dapat meningkatkan perekonomian peserta. Pihaknya juga mengaku akan terus berupaya memasyaratkan batik dengan motif tando pusako. Bahkan Bupati Mukomuko, H. Sapuan juga meminta agar baju batik tersebut bisa digunakan setiap saat dan setiap momen atau event penting. Baik tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.
"Itu yang diharapkan oleh pemerintah daerah. Untuk itu, mulai sekarang mari kita mencintai batik utamanya batik tando Pusako. Dan kami akan secara bertahab memberikan pelatihan membatik. Bagi yang sudah ikut dan bisa membatik, diminta ikut serta membimbing warga lainnya," harap Nurdiana.
Memang, ia juga mengaku belum bisa terukur untuk sisi ekonomisnya dari hasil membatik saat ini. Namun paling tidak, warga sudah menggunakan batik tersebut dan mengenalinya sebagai batik Kabupaten Mukomuko. Namun untuk home industri atau rumah produksi batik tando pusako. Akan segera didirikan di Mukomuko.
"Nanti akan kita dirikan segera. Kita jadwalkan dalam tahun ini sudah berdiri, tepatnya di aula belakang gedung PKK," pungkasnya. (rel)