Melalui teknologi, petani dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam budidaya dan pemeliharaan tanaman.
Selain itu, penggunaan platform digital untuk mempertemukan petani dengan pasar juga dapat meningkatkan akses petani terhadap pembeli dan memperbaiki pendapatan mereka.
Menghadapi krisis pangan global tidak dapat dilakukan sendiri.
Indonesia perlu membangun kerja sama dengan negara-negara lain dalam hal pertukaran pengetahuan dan teknologi pertanian.
BACA JUGA:Lahan Sagu Terluas di Dunia, Peluang Ekonomi dan Ketahanan Pangan Indonesia
BACA JUGA:Budidaya Ikan Lele, Herizal: Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga
Melalui kerja sama internasional, Indonesia dapat belajar dari pengalaman negara lain yang berhasil meningkatkan ketahanan pangan.
Perjanjian perdagangan yang menguntungkan juga dapat membantu Indonesia untuk mendapatkan akses ke pangan yang dibutuhkan jika produksi domestik tidak mencukupi.
Namun, tetap penting untuk menjaga ketahanan pangan lokal agar tidak bergantung sepenuhnya pada impor.
Edukasi masyarakat mengenai pentingnya ketahanan pangan dan keberlanjutan dalam produksi pangan juga sangat krusial.
Masyarakat perlu menyadari peran mereka dalam menjaga ketahanan pangan melalui konsumsi lokal dan pengurangan limbah makanan.
BACA JUGA:Pemdes Kota Praja Komitmen Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga
BACA JUGA: Kolaborasi Bersama KWT, Sukseskan Program Ketahanan Pangan TA 2024
Kampanye kesadaran dapat membantu mendorong masyarakat untuk membeli produk lokal dan mengurangi pemborosan pangan di rumah tangga.
Krisis pangan global adalah tantangan serius yang memerlukan perhatian dan tindakan segera.
Indonesia, dengan potensi pertanian yang melimpah, memiliki peluang untuk mengatasi ancaman ini.