Tantangan Baru: Menghadapi Lonjakan Harga Bahan Pokok di Tengah Krisis Ekonomi
Tantangan Baru: Menghadapi Lonjakan Harga Bahan Pokok di Tengah Krisis Ekonomi-NET -
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kenaikan harga bahan pokok kini menjadi salah satu masalah ekonomi yang semakin memprihatinkan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah komoditas pangan mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, seperti cabai, minyak goreng, beras, dan telur.
Fenomena ini menambah beban hidup masyarakat yang sudah terdampak oleh kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan setelah pandemi.
Tak hanya berimbas pada konsumen, lonjakan harga bahan pokok ini juga mempengaruhi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang semakin terjepit dengan biaya produksi yang semakin tinggi.
BACA JUGA:Waspadai Potensi Lonjakan Harga Telur
BACA JUGA: Pemkab Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Selama Puasa Ramadhan
Kenaikan harga bahan pokok tidak terjadi tanpa sebab.
Beberapa faktor yang memengaruhi lonjakan harga ini antara lain ketidakstabilan pasokan, kenaikan harga bahan bakar, dan perubahan cuaca ekstrem.
Ketidakstabilan pasokan bahan pangan seringkali terjadi karena faktor musiman, seperti panen yang tidak optimal, atau gangguan pada distribusi yang dipengaruhi oleh masalah logistik.
Sebagai contoh, cabai yang kerap mengalami lonjakan harga disebabkan oleh ketidakstabilan pasokan akibat faktor cuaca yang tidak mendukung pada musim tanam.
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Terus Naik, Benarkah Indonesia Sedang Alami Inflasi?
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok Terutama Beras Makin Mahal di Indonesia, Apa yang Terjadi?
Selain itu, kenaikan harga bahan bakar juga berkontribusi pada meningkatnya biaya distribusi bahan pangan.
Harga bahan bakar yang terus merangkak naik langsung berdampak pada biaya transportasi, yang pada gilirannya membuat harga barang-barang kebutuhan pokok menjadi lebih mahal.