Negara-negara berkembang, yang memiliki kapasitas terbatas untuk menghadapi krisis, mungkin paling merasakan dampaknya.
Berdasarkan Global Food Security Index tahun 2022, Indonesia masih memperoleh skor yang cukup baik dalam aspek keterjangkauan pangan.
Namun dalam aspek ketersediaan pangan seperti kecukupan pangan Indonesia masih kurang.
BACA JUGA:Peluang Ekspor Alpukat Indonesia ke Jepang, Menembus Pasar Asia yang Menjanjikan
BACA JUGA:Potensi Ekspor Kakao Indonesia dalam Menggali Peluang di Pasar Global
Adapun faktor yang dikhawatirkan adalah mengenai kesiapan industry dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan produk agro dalam skala yang lebih besar.
Krisis pangan global yang saat ini dihadapi adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor kompleks yang saling terkait.
Larangan ekspor pangan oleh 16 negara menjadi salah satu indikasi nyata dari ketidakstabilan yang semakin melanda sektor pangan.
Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah yang komprehensif dan kolaboratif antara negara-negara di seluruh dunia.
BACA JUGA:Meningkatnya Potensi Ekspor Kopi Indonesia Sebagai Peluang Besar di Pasar Global
BACA JUGA:Keran ekspor Pasir Laut Kembali di Buka, Setelah Hampir 20 tahun Tutup!
Hanya dengan kerja sama dan pemikiran inovatif, kita dapat mengatasi ancaman krisis pangan dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang cukup terhadap makanan yang aman dan bergizi.
Krisis ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat global secara keseluruhan. (*)