Menghentikan atau menghentikan obat ini dapat menyebabkan kematian.
4. Gangguan penglihatan
Penyalahgunaan obat-obatan kronis seperti amfetamin, metamfetamin, dan benzodiazepin dapat mengganggu respons saraf mata terhadap rangsangan.
Akibatnya, ukuran sampel mungkin dibatasi atau diperluas. Ini mempengaruhi kualitas penglihatan orang yang terkena dampak.
BACA JUGA:Prospek Obat Bahan Alam, Momentum Emas Industri Hijau Indonesia
BACA JUGA:Mengungkap Manfaat dari Akar Manis atau Licorice, sebagai Obat Herbal
5. Gangguan tidur
Gangguan tidur seperti insomnia merupakan gejala yang sering terjadi pada orang yang bergantung pada obat pereda nyeri dan jenis obat pereda nyeri tertentu. Gejala tersebut dapat mengganggu tidur malam dan menyebabkan rasa kantuk berlebihan di siang hari.
6. Kecemasan
Orang yang bergantung pada berbagai obat seperti obat pereda nyeri, antihistamin, kortikosteroid, dan narkotika mungkin menderita gangguan kecemasan.
Bila obat-obatan di atas, terutama obat resep, dimulai atau dihentikan secara tiba-tiba, efek samping dapat terjadi. Namun penggunaan berlebihan tanpa anjuran dokter dapat meningkatkan risiko kecemasan.
BACA JUGA:Fakta Menarik, di Mongolia Mengonsumsi Mata Domba Dapat Dijadikan Obat Loh!
BACA JUGA:RSUD Mukomuko Masih Terlilit Utang Obat Sebesar Rp7 Miliar
7. Sembelit
Ketergantungan obat-obatan dan opioid dapat menyebabkan sembelit. Karena obatnya mempengaruhi otot-otot usus maka dapat menimbulkan masalah bagi penderita pendarahan.
8. Mual dan Muntah