RSUD Mukomuko Masih Terlilit Utang Obat Sebesar Rp7 Miliar
RSUD Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi Taher, S.KM, M.Kes mengatakan. Hingga sekarang ini,
RSUD Mukomuko masih terlilit utang obat hingga mencapai Rp7 miliar dari sebelumnya sebesar Rp14 miliar.
Utang obat yang jumlahnya mencapai miliaran itu, terhitung dari utang obat tahun 2016 hingga tahun 2022 silam.
"Awalnya mencapai belasan miliar, dan sudah kita angsur-angsur sesuai kemampuan RSUD. Dan sekarang utang obat kepada pihak penyedia itu tingga sekitar Rp7 miliaran lagi," kata Syafriadi.
BACA JUGA:RSUD Mukomuko Gandeng Tiga Apotek Penuhi Kebutuhan Obat
BACA JUGA:RSUD Mukomuko Segera Buka Poliklinik Ginjal dan Hipertensi
Ia juga menjelaskan, utang obat yang masih ada sekitar Rp7 miliar itu bukan hanya ada di satu tempat.
Namun ada dibeberapa tempat. Setidaknya ada enam distributor obat yang sudah ia datangi, dan mereka tidak mempermasalahkan utang obat itu dicicil sesuai kemampuan RSUD.
Hanya saja, pihak distributor atau penyedia obat tidak percaya lagi dengan pihak manajemen RSUD Mukomuko.
Mereka pun sudah menghentikan pendistribusian obat sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, terkait persoalan utang obat yang melilit RSUD Mukomuko, perkaranya juga ditangani oleh Kejaksaan Negeri Mukomuko.
BACA JUGA:Tim Dibentuk, Persoalan dr Surya Ancam Seret RSUD Mukomuko
BACA JUGA:Dewan Bongkar Dugaan Pungli di RSUD Mukomuko
"Perkara utang obat di RSUD Mukomuko sudah ditangani Kejaksaan. Dan sudah ada beberapa orang ditetapkan sebagai tersangka," jelasnya.
Ia menambahkan, sejak dirinya diberi amanah di RSUD Mukomuko. Perlahan-lahan pihaknya berupaya membenahi sistem dan Alhamdulillah RSUD sudah bisa mencicil utang obat meski belum maksimal.