Banner Dempo - kenedi

Pemkab Usulkan 60 Ekor Sapi Untuk Peternak

drh Diana Nurwahyuni--

MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melaui Dinas Pertanian telah mengusulkan bantuan sebanyak 60 ekor sapi kepada pemerintah pusat untuk tiga kelompok peternak di wilayah ini. Kelompok peternak yang diusulkan dapat bantuan sapi, yaitu kelompok yang masih sedikit beternak sapi.

"Insyaallah untuk kegiatan tahun 2024. Dan alhamdulillah nama kita ada di e-proposal sudah masuk untuk bantuan sebanyak 60 sapi potong," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, drh Diana Nurwahyuni.

Meskipun nama dinas sudah ada di e-proposal dan usulan tersebut sudah masuk Kementerian Pertanian. Namun pihaknya belum mengetahui jenis kelamin sapi potong yang akan diberikan kepada tiga kelompok peternak itu. 

Selain itu, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui apakah bantuan sapi potong dari Kementerian Pertanian tersebut dalam bentuk sapi betina dan jantan.

"Yang jelasnya tahun depan kita akan mendapatkan bantuan sebanyak 60 ekor sapi. Dan bantuan itu untuk tiga kelompok tani atau 20 ekor per kelompoknya," ujarnya.

Diana menambahkan, hingga kini pemerintah belum menentukan siapa bakal calon petani dan calon lokasi (CPCL) yang menerima bantuan 60 ekor sapi potong dari pemerintah pusat. Ia berharap, setelah kelompok tani menerima bantuan tersebut dapat menambah populasi sapi potong serta dapat mewujudkan daerah ini menjadi swasembada daging. 

BACA JUGA:Polres Mukomuko Pastikan Gudang Logistik KPU Aman

Diana menyampaikan, selain bantuan sapi tahun 2024. Di tahun ini ada dua kelompok tani yang akan menerima bantuan 50 bibit kambing dari pemerintah pusat. Untuk meningkatkan populasi kambing. Bantuan itu atas usulan e-proposal Tahun 2022.

"Dan alhamdulillah Tahun 2023 kita dapat bantuan dari pusat melalui pengadaan BPTU Padang Mangatas. Saat ini populasi sapi di daerah kita sebanyak 29.335 ekor, kerbau 8.820 ekor, kambing 28.874 ekor, dan domba 1.324 ekor. Itulah populaai ternak di daerah ini," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan