Dana BOK Puskesmas Turun Menjadi Rp13,3 Miliar
Tampak pekerjaan pembangunan jalan hotmix yang masih dalam proses di lapangan. --
MUKOMUKO RU - Tahun 2024 mendatang. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk 17 puskesmas di Kabupaten Mukomuko turun dari sebesar Rp 13.538.098.481 menjadi Rp 13.387.975.000.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Jajad Sudrajat, SKM ketika dikonfirmasi Minggu (26/11) mengatakan. Di tahun 2023 ini dan di tahun 2024 mendatang, dana BOK yang diterima daerah ini turun. Hal itu disebabkan karena tidak ada lagi kegiatan penanganan Covid-19 dan stunting.
"Meski secara keseluruhan turun, namun ada penambahan beberapa kegiatan baru di puskesmas mulai tahun 2023 hingga 2024 mendatang," katanya.
Dijelaskan Jajad, kegiatan pelayanan kesehatan yang bersumber dari dana BOK puskesmas untuk tahun 2024 mendatang. Jenis kegiatannya masih sama dengan kegiatan yang dilaksanakan di tahun 2023 ini. Setidaknya, ada sedikitnya enam program pemerintah di bidang kesehatan yang akan dilaksanakan oleh 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di tahun 2024.
"Enam program kesehatan tersebut tersebut, meliputi program pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita. Lalu berbagai pelayanan kesehatan untuk penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta percepatan perbaikan gizi masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:Harga Gabah Rp6.600/Kg di Mukomuko
Tidak hanya itu saja, kata Jajad, juga ada kegiatan lain seperti upaya untuk deteksi dini, preventif, respon berbagai penyakit, pemberian insentif UKM. Kegiatan penguatan kolaborasi puskesmas dengan klinik pratama dan TPMD dalam pelayanan program prioritas, dan manajemen puskesmas.
"Itulah sejumlah kegiatan dan pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh puskesmas di tahun 2024 mendatang," jelasnya.
Sedangkan untuk realisasi penggunaan dana BOK di 17 puskesmas. Terhitung sejak Januari hingga September 2023, baru sekitar 32,57 persen atau Rp4,4 miliar dari total alokasi Rp13,5 miliar. Realisasi penggunaan dana BOK untuk 17 puskesmas pada 2022 rendah karena petunjuk teknis dan pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari dana tersebut terlambat.
"Dan kami sangat berharap di tahun 2024 mendatang, kami cepat menerima petunjuk teknis dan pelaksanaan. Untuk melaksanakan kegiatan yang bersumber dari dana BOK. Dengan begitu, serapan dana BOK di 17 puskesmas pun bisa lebih maksimal," pungkasnya. (rel)