Sawah Tadah Hujan Kering, Petani di Ipuh Kesulitan Air
Terlihat salah satu swah tadah hujan di Ipuh yang kekeringan-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Petani sawah tadah hujan yang ada di wilayah Kecamatan Ipuh. Kini kesulitan mendapatkan air untuk lahan sawahnya.
Akibatnya, petani setempat terancam gagal tanam pagi. Pasalnya, kemarau yang terjadi sejak sebulan belakangan ini telah mengakibatkan lahan persawahan mereka dinyatakan kering.
Camat Ipuh, Sepradanur, S.Sos ketika dikonfirmasi Senin, 22 Juli 2024 menyampaikan.
Lahan sawah tadah hujan milik petani yang ada di wilayahnya itu mencapai sekitar 281 hektar. Dan lahan itu sekarang kondisinya kering.
BACA JUGA:Tingkatkan Layanan Air Minum, 6 Desa di Mukomuko Dapat Pansimas
BACA JUGA:Induk Ikan di BBI Bakal Diremajakan
"Sekarang ini, petani sudah mulai mencari sumber air untuk mencukupi kebutuhan air sawahnya. Karena ada sebagian petani yang sudah tanam padi dan ada sebagian petani yang baru mau tanam padi. Kalau air tidak ada, jelas petani bisa gagal tanam kalau kondisi kemarau tidak berkesudahan," kata Camat.
Pihaknya juga mengaku, sampai sekarang belum bisa berbuat banyak untuk mengatasi keluhan warga.
Sebab kondisi tersebut belum masuk dalam katagori bencana. Lain kalau sudah masuk status bencana maka pemerintah tidak akan tinggal diam seperti yang pernah dilakukan tahun 2023 lalu.
Akibat keringnya ratusan hektar sawah tadah hujan di wilayah Ipuh.
BACA JUGA:Askab PSSI Mukomuko Dipimpin Weri Tri Kusumaria
BACA JUGA:BKD Maksimalkan Potensi Pajak Air Bawah Tanah Milik Perusahaan
Pemerintah Kabupaten Mukomuko saat itu langsung membuat tim untuk mengatasi keringnya sawah tadah hujan akibat kemarau.
Camat juga mengimbau, selama kemarau masih saja terjadi.