Gempa Rentan Terjadi, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Rentan Terjadi, Tak Berpotensi Tsunami-net-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah di Indonesia rawan terjadi gempa, yang dibuktikan beberapa waktu terakhir serentetan gempa melanda.
Meskipun demikian, serangkaian gempa yang melada Provinsi Bengkulu itu, disebutkan tidak berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Kepahiang, Anton Sugiharto, S.Kom mengungkapkan, gempa-gempa ini termasuk yang dapat dirasakan, maupun yang tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Salah satu gempa yang cukup signifikan terjadi di wilayah Bengkulu adalah, yang memiliki magnitudo 5,6 dan terjadi di 43 kilometer Barat Daya Pulau Enggano," ungkap Anton.
BACA JUGA:Tindaklanjuti Keluhan Warga, DPRD Provinsi Bengkulu RDP Dengan Dinkes dan BPJS Kesehatan
BACA JUGA:Rapat Interim, Ini Pesan Sekda Isnan Fajri
Menurut Anton, gempa ini dirasakan hingga mencapai intensitas 3 MMI (Modified Mercalli intensity). Selain gempa tersebut, terdapat 82 kejadian gempa dengan magnitudo lebih kecil dari tiga dan enam kejadian gempa yang dirasakan.
"Titik-titik gempa sering terjadi sebagian besar berada di kawasan laut Bengkulu. Wilayah ini dikenal memiliki beberapa sesar megathrust atau zona subduksi," terangnya.
Dimana, lanjut Anton, lempeng Indo Australia dan lempeng Eurasia bertemu di sebelah Barat Bengkulu. Pertemuan dua lempeng ini adalah penyebab utama terjadinya gempa bumi.
"Sementara di daratan Bengkulu, selain dampak dari pergerakan lempeng di laut, gempa bumi juga disebabkan adanya sesar yang aktif dan mengalami pergeseran," kata Anton.
BACA JUGA:KEN 2024, Ini Kegiatan Yang Diadakan di Bengkulu
BACA JUGA:Alur Pulau Baai Dinilai Harus Segera Dikeruk
Ditambahkan Anton, potensi terjadinya gempa bumi di Bengkulu selalu ada, mengingat provinsi ini masuk dalam kawasan rawan bencana gempa.
"Kondisi ini disebabkan oleh pertemuan lempeng di laut Bengkulu dan adanya sesar aktif di daratannya. Namun, tidak semua gempa berpotensi untuk menyebabkan tsunami," ujar Anton.